Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS Klaim Dalangi Serangan oleh Remaja Imigran di Kereta Jerman

Kompas.com - 19/07/2016, 17:25 WIB

WUERZBURG, KOMPAS.com – Kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), Selasa (19/7/2016), mengklaim bertanggung jawab atas serangan berdarah dalam kereta api di stasiun kota Wuerzburg, Jerman selatan.

Serangan pada Senin (18/7/2016) pukul 21.15 waktu setempat dilakukan oleh seorang remaja imigran Afganistan dengan menggunakan kapak dan pisau.

Akibat serangan itu, 10 orang terluka.  Empat di antaranya, dalam kondisi kritis, yakni anggota dari satu keluarga asal Hongkong.

Satu bendera kelompok ISIS, yang dilukis dengan tangan, telah ditemukan di antara serakan barang-barang milik remaja pengungsi Afganistan tersebut tempat tinggalnya.

Remaja pengungsi itu tinggal bersama dengan keluarga angkatnya di  kota Ochsenfurt,  tak jauh dari lokasi penyerangan, di Jerman selatan. Dia ditembak mati polisi saat melarikan diri.

"Pelaku serangan pisau di Jerman adalah salah satu pejuang ISIS," kata kantor berita Amaq, media yang dekat dengan kelompok teroris tersebut.

Menteri Dalam Negeri Negara Bagian Bavaria, Jerman selatan, Joachim Herrmann , penyerang telah tiba di Jerman sebagai pengungsi anak tanpa pendamping atau datang sendiri dari negara asalnya.

Jerman adalah negara penampung imigran terbesar tahun ini, namun sejauh ini lolos dari serangan jihad skala besar, seperti yang sudah tiga kali terjadi di Perancis dan satu kali di Belgia.

Serangan teror terbaru dengan menggunakan truk sebagai senjata dilakukan oleh Mohamed Lahouaiej Bouhlel (31) hingga menewaskan 84 orang di Nice, Perancis selatan.

Serangan di Nice yang juga melukai 202 orang itu diklaim oleh ISIS bahwa salah satu “tentara”-nya telah melakukan serangan untuk membalas keterlibatan Perancis dalam serangan di Irak dan Suriah.

Serangan menakutkan di Bavaria kemungkinan akan menghidupkan kembali perdebatan nasional tentang upaya mengintegrasikan migran dan pengungsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com