Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabut dan Tanah Labil Sulitkan Pencarian 200 Keluarga yang Diduga Terkubur Hidup-hidup

Kompas.com - 18/05/2016, 16:25 WIB

KOLOMBO, KOMPAS.com — Curah hujan di atas batas normal (torrential rains) selama berhari-hari menyebabkan banjir dan tanah longsor yang menimbun tiga perkampungan di Sri Lanka.

Diduga, setidaknya ada 200 keluarga yang terkubur hidup-hidup dalam bencana ini.

Informasi ini diungkapkan pihak Palang Merah Sri Lanka, seperti dikutip Kantor Berita Associated Press, Rabu (18/5/2016).

Sejauh ini, 16 jasad sudah ditemukan dan sekitar 180 orang diselamatkan dari timbunan lumpur dan puing pada pukul 17.00 waktu setempat.

Pada Selasa kemarin, berdasarkan penjelasan dari juru bicara militer Jayanath Jayaweera, lebih dari 300 serdadu diturunkan untuk mencari korban di Kampung Siripura, Pallebage, dan Elagipitya.

Ketiga kampung itu berada di Distrik Kegalle, 72 kilometer sebelah utara ibu kota Kolombo.

Kabut tebal dan aliran listrik yang terputus, serta kondisi permukaan tanah yang labil, menyulitkan proses penyelamatan.

Hingga hari ini, setidaknya ada 200 keluarga yang dilaporkan hilang. Data itu berdasarkan rilis yang disebar oleh Palang Merah setempat.

Namun, pihak pemerintah setempat menyebutkan, kondisi sampai saat ini belum jelas.

Sementara itu, siaran televisi pemerintah Rupavahini menunjukkan gambar dampak lumpur yang memendam rumah-rumah warga.

Penduduk kampung menyebutkan, ada 66 rumah yang terkubur ataupun rusak akibat tanah longsor. Data itu dirilis sebuah media lokal.

Tercatat, ada 1.141 warga yang lolos dari maut dan sekarang mengungsi ke penampungan. Beberapa dari mereka mengalami cedera ringan dan dirawat di sekolah dan kuil di sekitar lokasi bencana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com