Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Orang Tewas Akibat Serangan di Markas Polisi di Haiti

Kompas.com - 17/05/2016, 18:58 WIB

PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.com – Enam orang tewas akibat sekelompok orang bersenjata menyerang markas polisi di Haiti selatan, Senin (16/5/2016), waktu setempat atau Selasa ini WIB.

Markas polisi yang diserang terletak di kota pantai Les Cayes. Seorang perwira polisi setempat, Luc Pierre, mengatakan, para penyerang mengenakan seragam milier.

Serangan itu terjadi pada Senin malam. Para penyerang menyita sejumlah senjata otomatis dan membunuh seorang polisi sebelum polisi yang lain menembak mati seorang pelaku.

"Para pelaku berpakaian tentara menyerang markas polisi sekitar pukul 2.30. Mereka melumpuhkan sejumlah petugas dan merebut beberapa senjata," kata Pierre.

Ia juga menambahkan, sejumlah anggota polisi terluka, satu di antaranya kritis.

Kejadian itu diduga sebagai upaya pemberontakan setelah negara itu gagal memenuhi tenggat waktu untuk meresmikan presiden yang baru.

Di bawah satu kesepakatan politik pada Februari lalu, setelah negara di kawasan Karibia itu gagal menggelar pemilu lanjutan, seorang presiden sementara telah dipilih, yakni Jocelerme Privert.

Presiden ad interim bertugas untuk mengadakan pemilu yang tertunda pada April dan menyerahkan kekuasaannya pada 14 Mei.

Kedua tenggat waktu gagal dipenuhi. Pemilu hanya akan diadakan setelah komisi pemilu menilai tuduhan penipuan pada pemilu tahap pertama terbukti.

Proses itu diperkirakan akan menghabiskan waktu berminggu-minggu meskipun Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa memberikan tekanan kuat.

Guy Philippe, seorang mantan pemimpin kudeta yang dicari oleh pihak berwenang AS diduga sebagai otak di balik serangan yang menewaskan enam orang itu.

Philippe berada di pusaran penyelundupan narkotika. Ia telah mengancam untuk melakukan sebuah pemberontakan terhadap pemerintahan sementara saat ini, namun ia menyangkal terlibat.

Seorang pelaku terkait serangan, Remy Teleus, berhasil ditangkap. Ia mengaku bahwa dia salah satu dari lebih 50 orang yang dikerahkan Philippe untuk menyerbu markas kepolisian di wilayah Les Cayes.

"Saya bukan salah satu dari mereka yang menyerbu markas polisi, namun saya merupakan bagian dari sebuah kelompok yang ditugaskan oleh Philippe untuk merebut markas kepolisian," kata Teleus.

Menurut Teleus, rencananya bukan untuk membunuh aparat namun situasinya memburuk.

Philippe, yang saat ini bersaing untuk mendapatkan posisi senat, menyerukan sebuah aksi protes damai untuk menekan Privert untuk menyelesaikan pemilu yang kacau.

Empat pelaku bersenjata tewas saat kendaraan yang mereka gunakan untuk melarikan diri justru mengalami kecelakaan. Pelaku lainnya mengalami luka dan sisanya ditahan.

Para pendukung mantan presiden Michel Joseph Martelly, yang turun dari jabatannya tanpa memilih penerus pada Februari, telah menggelar aksi demonstrasi untuk menuntut dipercepatnya pemilu.

Mereka berunjuk rasa pada Senin untuk menuntut turunnya Privert, yang dituduh menghambat. Sejumlah demonstran melemparkan batu dan memecahkan kaca di sebuah kantor stasiun radio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com