Kantor berita Xinhua melaporkan, sejumlah saksi mata melukiskan tanah merah dalam jumlah besar dan lumpur meluncur menuju taman di kota Shenzhen sebelum mengubur atau menghancurkan sejumlah rumah dan pabrik.
Surat kabar resmi Kementerian Pertanahan dan Sumber Daya negara itu melaporkan, peristiwa tanah longsor itu disebabkan oleh penyimpanan yang tidak tepat tanah buangan sebuah lokasi konstruksi. Menurut laporan Global Times, tanah buangan tersebut secara ilegal ditempatkan hingga setinggi 100 meter di situs tambang tua dan berubah menjadi lumpur saat hujan deras pada Minggu pagi kemarin.
Menurut sejumlah pejabat kantor layanan darurat kota yang dikutip harian Shenzhen Evening News, ada 91 orang hilang yang terdata pada Senin sekitar pukul 09.00 waktu setempat.
Xinhua melaporkan bahwa lebih dari 1.500 tenaga penolong terlibat dalam upaya penyelamatan, dan 104 mobil pemadam kebakaran dikerahkan.
Kecelakaan industrial sering terjadi di China. Peraturan keselamatan sering diabaikan karena korupsi.
Sebuah ledakan pada Agustus lalu di kota pelabuhan Tianjin yang menewaskan hampir 200 orang disebabkan oleh penyimpanan bahan kimia secara sembarangan.
Dalam insiden di Shenzhen, sekitar 900 orang dipindahkan dari lokasi bahaya itu sebelum longsor melanda pada pagi hari di kota yang berbatasan Hongkong tersebut. Empat orang berhasil diselamatkan, tiga di antaranya luka ringan.
Tanah longsor itu telah memecahkan pipa gas alam dan memicu ledakan yang terdengar hingga jarak sekitar empat kilometer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.