Hal itu dikatakan ketua tim penyelidikan kecelakaan itu, Ayman Al-Mokadem kepada Ahram Online.
Keterangan itu sekaligus membantah spekulasi yang berkembang bahwa pesawat itu jatuh akibat ditembak kelompok militan yang bermarkas di kawasan Sinai.
Al-Mokadem menambahkan, pesawat itu jatuh ketika pilot berusaha membawa pesawat ke Al-Arish, bandara di Sinai Utara.
Air Traffic Control (ATC) Mesir kehilangan kontak sekitar 23 menit setelah pesawat itu meninggalkan bandara kawasan wisata Sharm el-Sheik, Sabtu (31/10/2015).
Pesawat itu membawa 7 awak dan 217 penumpang, termasuk 17 anak. Semua penumpang dilaporkan berkewarganegaraan Rusia.
Laporan terakhir menyebut, badan pesawat telah ditemukan di wilayah Hassana, Sinai.