Yun Tae Hyong, bankir senior Korea Daesong Bank, menghilang pekan lalu di Nakhodna, wilayah timur jauh Rusia. Tak hanya menghilang Hyong juga membawa uang 5 juta dolar AS atau sekitar Rp 58 miliar.
Bank Daesong dicurigai pemerintah AS dikendalikan pemerintah Korea Utara lewat Kantor 39, yang diyakini mendanai berbagai kegiatan terlarang, termasuk menyediakan barang-barang mewah untuk para pejabat Korea Utara yang dilarang di bawah sanksi PBB.
Kementerian Keuangan AS sejak 2010 telah memasukkan bank ini ke dalam daftar hitam.
Sejauh ini belum diketahui pasti bagaimana cara Tae Hyong bepergian ke Rusia atau apa yang dilakukannya sebelum membelot. Pemerintah Korea Utara, menurut JoongAng Ilbo, telah meminta Rusia untuk bekerja sama menangkap Yun Tae Hyong.
Jika Yun Tae Hyong benar-benar membelot, dia belum tentu memiliki informasi berharga tentang pemerintah Korea Utara. Demikian Koh Yu-hwan, pakar Korea Utara dari Universitas Dongguk, Seoul.
"Para pejabat Korea Utara hanya diminta memahami pekerjaan dan komitmen mereka. Sulit untuk mengetahui hal lain di Korea Utara," kata Yu-hwan.
Korea Daesong Bank memfokuskan diri dalam transaksi mata uang asing dan dibentuk pada 1978 untuk menangani pembayaran berbagai perusahaan Korea Utara. Demikian keterangan dari situs Kementerian Unifikasi Korea Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.