"Layanan pengobatan kini dalam bahaya dan para pasien menjadi korban serangan brutal di kota-kota, pasar, fasilitas umum lainnya," kata Raphael Gorgeu, kepala misi MSF di negara yang dikoyak perang itu.
"Serangan ini menunjukkan buruknya penghormatan kepada layanan kesehatan dan merusak bantuan kemanusaan terpenting di kala sangat dibutuhkan," tambah Gorgeu.
Saat ini puluhan ribu orang berdesakan di basis-basis PBB karena khawatir serangan balasan baik dari pasukan suku Dinka yang loyal kepada Presiden Salva Kiir atau pejuang suku Nuba yang memihak mantan wapres Riek Machar.
Baku tembak hebat antara pemberontak dan pasukan pemerintah terjadi di kota minyak Malakal, yang berulang kali berganti penguasa antara pemberontak dan pasukan pemerintah.
Ribuan orang tewas dan hampir 900.000 orang harus mengungsi akibat perang selama dua bulan terakhir antara pasukan pemberontak dengan pasukan pemerintah Sudan Selatan yang didukug militer Uganda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.