Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Hamas: Tak Ada yang Tahu Berapa Banyak Sandera Israel yang Masih Hidup

Kompas.com - 15/06/2024, 17:03 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Sumber CNN

 

Israel dengan cepat membalas serangan itu. Israel segera menyatakan perang terhadap Hamas dan melancarkan operasi pengeboman intensif yang diikuti invasi darat beberapa minggu kemudian.

Operasi militer Israel berdampak buruk pada warga Palestina di Gaza. Lebih dari 37.000 orang telah terbunuh, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di wilayah tersebut. Sekitar 90 persen warga yang tinggal di Gaza diperkirakan mengungsi akibat pertempuran tersebut.

Meskipun pihak berwenang Gaza tidak membedakan antara korban sipil dan para petempur Hamas, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sebelumnya mengakui mayoritas korban tewas dalam operasi itu adalah warga sipil.

Saat ditanya CNN beberapa kali tentang apakah Hamas menyesali keputusannya menyerang Israel, Hamdan menyalahkan situasi saat ini pada Israel dan mengatakan bahwa serangan mereka merupakan “reaksi terhadap pendudukan” Israel.

“Yang berkuasa atau bertanggung jawab atas hal itu adalah pendudukan (Israel). Jika Anda menolak pendudukan, (mereka) akan membunuh Anda, jika Anda tidak melawan pendudukan, (mereka) juga akan membunuh Anda dan mendeportasi Anda keluar negara Anda. Jadi apa yang harus kita lakukan, menunggu saja?” ujarnya.

Hamdan juga membantah bahwa Yahya Sinwar telah menyatakan kematian ribuan warga Palestina merupakan “pengorbanan yang perlu.” Ia menyebut laporan itu sebagai laporan palsu.

Sinwar sudah tidak terlihat di depan umum sejak serangan pada 7 Oktober 2023. Dia diyakini bersembunyi di Gaza, di suatu tempat di dalam jaringan terowongan yang berada di bawah Jalur Gaza

Israel berulang kali menuduh Hamas menggunakan warga sipil di Gaza sebagai perisai manusia dan awal pekan ini, Wall Street Journal (WSJ) menerbitkan apa yang dikatakan media itu sebagai bocoran percapakan pesan Sinwar kepada para pemimpin Hamas lainnya. Dalam apa yang dikatakan sebagai bocoran percakapan itu, Sinwar diduga telah menyatakan tekad untuk terus berperang, terlepas dari korban jiwa yang ditimbulkan.

Hamdan menegaskan kepada CNN bahwa pesan-pesan itu palsu.

“Itu adalah pesan-pesan palsu yang dilakukan seseorang yang bukan warga Palestina dan dikirim (ke) Wall Street Journal sebagai bagian dari tekanan terhadap Hamas dan memprovokasi masyarakat untuk melawan pemimpinnya,” kata Hamdan.

“Tidak ada seorang pun yang bisa menerima pembunuhan terhadap warga Palestina, terhadap rakyatnya sendiri,” tegasnya.

Baca juga: Bocoran Percakapan yang Diklaim dari Pemimpin Hamas Sebut Kematian Warga Sipil adalah Pengorbanan yang Perlu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com