Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Usai, China Kembali ke Afrika, Fokus ke Sektor Mineral

Kompas.com - 31/05/2024, 12:27 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Sumber Reuters

Para pejabat China telah berusaha meredakan kekhawatiran beberapa pemimpin Afrika. Pada pertemuan tingkat tinggi di Johannesburg, Afrika Selatan, pada Agustus tahun lalu, Xi Jinping mengatakan bahwa Beijing akan meluncurkan inisiatif untuk mendukung modernisasi manufaktur dan pertanian di benua itu – sektor-sektor yang dianggap penting oleh para pembuat kebijakan di Afrika demi menutup kesenjangan perdagangan, mendiversifikasi perekonomian mereka, dan menciptakan lapangan kerja.

China juga berjanji untuk meningkatkan impor pertanian dari Afrika. Upaya-upaya tersebut, hingga saat ini, masih belum membuahkan hasil.

Sebagai salah satu negara Afrika dengan defisit perdagangan terbesar terhadap China, Kenya berupaya meningkatkan akses ke China, yang merupakan pasar konsumen terbesar kedua di dunia. Kenya baru berhasil untuk produk alpukat dan makanan laut. Namun peraturan kesehatan dan kebersihan yang rumit membuat konsumen China masih berada di luar jangkauan banyak produsen.

“Pasar China adalah pasar yang baru,” kata Ernest Muthomi, CEO Avocado Society of Kenya. “Ini merupakan sebuah tantangan karena Anda harus memasang peralatan untuk fumigasi.”

Dari total ekspor alpukat Kenya senilai 20 miliar shilling (150 juta dolar) tahun lalu, hanya 10 persen yang dikirim ke China. Secara keseluruhan, ekspor Kenya ke China turun lebih dari 15 persen menjadi 228 juta dolar, menurut data bea cukai China, karena penurunan produksi titanium menyebabkan penurunan pengiriman logam – yang merupakan ekspor utama ke China.

Namun barang-barang manufaktur China terus berdatangan ke Kenya.

Hal ini tidak berkelanjutan, kata Francis Mangeni, penasihat di Secretariat of the African Continental Free Trade Area.

Negara-negara Afrika harus dapat menambah nilai pada ekspor mereka melalui peningkatan pengolahan dan manufaktur. Jika tidak “kita hanya mengekspor mineral mentah untuk mendorong perekonomian mereka (China),” kata Mangeni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com