Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Kompas.com - 22/05/2024, 08:19 WIB
Paramita Amaranggana,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Sumber Britannica

Menjadi Panutan bagi Perempuan dan Pencetak Sejarah

Selain menjadi panutan di bidang penerbangan, Earhart juga merupakan panutan bagi para perempuan di era itu. Earhart saat itu sangat vokal dalam menyuarakan dukungannya kepada para perempuan untuk menolak norma sosial konstriktif yang ada dan mengejar segala cita-cita yang diimpikan, khususnya di dunia penerbangan.

Di tahun 1929, ia membantu pembentukan sebuah organisasi untuk para pilot perempuan yang kemudian dikenal dengan nama Ninety-Nines. Earhart kemudian menjadi pemimpin pertama organisasi tersebut.

Tahun 1933, Earhart membuat produk pakaiannya sendiri yang didesain khusus untuk “perempuan yang hidup secara aktif.”

Dua tahun kemudian, Earhart mencetak sejarah dengan menjadi pilot pertama yang melakukan penerbangan sendiri dari Hawaii ke California. Rute itu terkenal sangat berbahaya dan memiliki jarak yang sangat panjang, tepatnya 3.875 km.

Jarak rute ini lebih jauh daripada jarak AS ke Eropa. Ia mengawali penerbangan ini dari Honolulu pada 11 Januari dan mendarat di Oakland 17 jam 7 menit kemudian. Di tahun yang sama, ia juga menjadi pilot pertama yang melakukan penerbangan sendiri dari Los Angeles ke Mexico City.

Hilangnya Earhart

Pada tahun 1937, Earhart berambisi untuk menerbangkan Lockheed Electra mengelilingi dunia bersama dengan Fred Noonan selaku navigatornya. Pada 1 Juni, keduanya memulai perjalanannya dari Miami menuju timur.

Dalam beberapa minggu berikutnya, mereka terus melakukan berbagai pemberhentian untuk melakukan pengisian bahan bakar sebelum mencapai Lae, New Guinea, pada tanggal 29 Juni. Saat itu, Earhart dan Noonan sudah menempuh perjalanan sekitar 35.000 km.

Pada 2 Juli, mereka kembali lepas landas, kali ini menuju Pulau Howland yang jaraknya kira-kira 4.200 km. Sejak awal, keduanya sudah tahu bahwa perjalanannya tersebut akan lebih sulit. Maka dari itu, dua kapal AS yang terang benderang pun ditempatkan di kawasan rute mereka guna membantu navigasi. Earhart juga sesekali melakukan kontak radio dengan Itasca, kapal penjaga pantai AS di dekat Howland.

Mendekati akhir perjalanan, Earhart mengabarkan melalui radio bahwa pesawatnya kehabisan bahan bakar. Satu jam kemudian ia berbicara kembali di radio: “Kami bergerak ke utara dan selatan.” Ini merupakan pesan terakhir yang didapatkan oleh Itasca dari Earhart.

Pesawat Earhart diperkirakan jatuh sekitar 160 km dari pulau itu. Pencarian pun dilakukan demi menemukan Earhart dan Noonan. Namun, pesawat maupun keduanya tak kunjung ditemukan. Pada 19 Juli 1937, misi tersebut dinyatakan batal dan keduanya dinyatakan hilang.

Hilangnya Earhart secara misterius telah melahirkan banyak teori dan konspirasi. Banyak yang berpendapat keduanya mengalami kecelakaan di pulau yang berbeda setelah gagal menemukan Howland. Yang lain percaya mereka ditangkap oleh Jepang. Di sisi lain, para ahli percaya bahwa pesawat Earhart jatuh di Pasifik dekat Howland setelah kehabisan bahan bakar.

Sampai sekarang, tak dapat diketahui pasti kemana keduanya menghilang. Meski begitu, Earhart akan selama-lamanya jadi ikon di dunia penerbangan dan kebangkitan perempuan di seluruh dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com