Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Kompas.com - 22/05/2024, 08:19 WIB
Paramita Amaranggana,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Sumber Britannica

AMELIA Earhart yang lahir pada 2 Juli 1897 di Atchison, Kansas, Amerika Serikat (AS) merupakan pilot pemberani. Ia menjadi salah satu pilot paling dikenal sepanjang sejarah dunia. Dia merupakan pilot perempuan pertama yang berhasil terbang melintasi Samudra Atlantik sendirian 92 tahun yang lalu, tepatnya pada 21 Mei 1932.

Tak hanya mencetak sejarah dalam dunia penerbangan, ia juga berjasa dalam membangkitkan semangat perempuan baik di dunia penerbangan atau kehidupan sehari-hari.

Meski sukses dan jadi panutan global, Earhart sebenarnya memiliki masa kecil yang tidak terlalu menyenangkan. Saat masih kecil, Earhart adalah anak yang mandiri dan suka berpetualang. Namun sejak kakek-neneknya meninggal, keluarganya pun mulai menghadapi kesulitan keuangan. Di sisi lain, keluarganya juga harus bertahan saat ayahnya yang sedang mengalami kecanduan alkohol.

Baca juga: Puing-puing Pesawat Amelia Earhart yang Hilang Ditemukan

Semasa kecilnya, Earhart juga sering berpindah-pindah sampai akhirnya ia menamatkan sekolah menengah atas di Chicago, tahun 1916. Setelah ibunya mendapatkan warisannya, Earhart akhirnya didaftarkan ke sebuah pendidikan tingkat lanjut (junior college) di Rydal, Pennsylvania.

Namun, ia meninggalkan sekolah tersebut tahun 1918 karena memutuskan untuk menjadi asisten perawat di Toronto. Earhart mulai tertarik dalam bidang ini saat ia berkunjung ke tempat kakaknya di Kanada di mana ia mulai mengembangkan minatnya dalam merawat para tentara yang terluka akibat Perang Dunia I.

Setelah perang berakhir, Earhart bergabung dengan program pra-medis di Columbia University di Kota New York. Namun, Earhart lagi-lagi tidak menyelesaikan pendidikannya karena ia dipaksa untuk tinggal bersama keluarganya di California pada tahun 1920. Di sinilah Earhart pertama kali merasakan rasanya naik pesawat. Semenjak saat itu, Earhart pun mulai tertarik untuk mengambil pelatihan penerbangan.

Awal Mula Earhart Masuk ke Dunia Penerbangan

Pada tahun 1921, Earhart membeli pesawat pertamanya, sebuah Kinner Airster. Dua tahun kemudian, ia mendapat lisensi pilot.

Di pertengahan tahun 1920-an, Earhart pindah ke Massachusetts. Di sana, ia menjadi pekerja sosial di Denison House, sebuah penampungan untuk para imigran di Boston. Ia juga terus menekuni minatnya di bidang penerbangan.

Di saat yang bersamaan, sekumpulan promotor juga sedang mencari seorang wanita untuk diterbangkan melintasi Samudra Atlantik. Pada April 1928, Earhart terpilih untuk mengikuti penerbangan tersebut.

Earhart berangkat pada 17 Juni 1928. Pesawatnya lepas landas dari Trepassey, Newfoundland, Kanada. Saat itu, Earhart belum menjadi pilot yang menerbangkan pesawatnya, melainkan sebatas penumpang dalam pesawat yang dikemudikan Wilmer Stultz dan Louis Gordon.

Pesawat yang ditumpanginya tersebut akhirnya tiba keesokan harinya di Burry Port, Wales. Walau hanya penumpang, Earhart segera jadi selebriti internasional pasca penerbangan tersebut.

Baca juga: 11 Januari 1935, Amelia Earhart Terbang Solo dari Hawaii ke California

Ia pun mengangkat pengalamannya tersebut dalam sebuah buku berjudul 20 Hrs. 40 Min. yang diterbitkan pada tahun yang sama. Ia juga melakukan tur ceramah keliling AS. Masih di tahun 1928, Earhart juga menjadi pemecah rekor setelah mengemudikan sebuah otogiro ke ketinggian 18.415 kaki (5.613 meter).

Walau begitu, Earhart masih merasa belum puas. Ia ingin menyeberangi Samudra Atlantik sendirian. Pada 20 Mei 1932, Earhart mewujudkan impiannya tersebut menjadi kenyataan.

Ia lepas landas dengan Lockheed Vega dari Pelabuhan Grace, Newfoundland dengan tujuan akhir Londonderry, Irlandia Utara. Penerbangan tersebut hanya ia selesaikan dalam waktu 14 jam 56 menit terlepas dari banyaknya masalah yang dihadapi sepanjang penerbangan. Lagi-lagi, Earhart memecahkan rekor.

Ia juga kembali menulis sebuah buku bercerita tentang kehidupannya dan kecintaan dirinya terhadap dunia penerbangan. Buku itu berjudul The Fun of It.

Amelia Earhart berdiri di bawah pesawat Lockheed Model 10-E Electra.Wikimedia Commons Amelia Earhart berdiri di bawah pesawat Lockheed Model 10-E Electra.
Menjadi Panutan bagi Perempuan dan Pencetak Sejarah

Selain menjadi panutan di bidang penerbangan, Earhart juga merupakan panutan bagi para perempuan di era itu. Earhart saat itu sangat vokal dalam menyuarakan dukungannya kepada para perempuan untuk menolak norma sosial konstriktif yang ada dan mengejar segala cita-cita yang diimpikan, khususnya di dunia penerbangan.

Di tahun 1929, ia membantu pembentukan sebuah organisasi untuk para pilot perempuan yang kemudian dikenal dengan nama Ninety-Nines. Earhart kemudian menjadi pemimpin pertama organisasi tersebut.

Tahun 1933, Earhart membuat produk pakaiannya sendiri yang didesain khusus untuk “perempuan yang hidup secara aktif.”

Dua tahun kemudian, Earhart mencetak sejarah dengan menjadi pilot pertama yang melakukan penerbangan sendiri dari Hawaii ke California. Rute itu terkenal sangat berbahaya dan memiliki jarak yang sangat panjang, tepatnya 3.875 km.

Jarak rute ini lebih jauh daripada jarak AS ke Eropa. Ia mengawali penerbangan ini dari Honolulu pada 11 Januari dan mendarat di Oakland 17 jam 7 menit kemudian. Di tahun yang sama, ia juga menjadi pilot pertama yang melakukan penerbangan sendiri dari Los Angeles ke Mexico City.

Hilangnya Earhart

Pada tahun 1937, Earhart berambisi untuk menerbangkan Lockheed Electra mengelilingi dunia bersama dengan Fred Noonan selaku navigatornya. Pada 1 Juni, keduanya memulai perjalanannya dari Miami menuju timur.

Dalam beberapa minggu berikutnya, mereka terus melakukan berbagai pemberhentian untuk melakukan pengisian bahan bakar sebelum mencapai Lae, New Guinea, pada tanggal 29 Juni. Saat itu, Earhart dan Noonan sudah menempuh perjalanan sekitar 35.000 km.

Pada 2 Juli, mereka kembali lepas landas, kali ini menuju Pulau Howland yang jaraknya kira-kira 4.200 km. Sejak awal, keduanya sudah tahu bahwa perjalanannya tersebut akan lebih sulit. Maka dari itu, dua kapal AS yang terang benderang pun ditempatkan di kawasan rute mereka guna membantu navigasi. Earhart juga sesekali melakukan kontak radio dengan Itasca, kapal penjaga pantai AS di dekat Howland.

Mendekati akhir perjalanan, Earhart mengabarkan melalui radio bahwa pesawatnya kehabisan bahan bakar. Satu jam kemudian ia berbicara kembali di radio: “Kami bergerak ke utara dan selatan.” Ini merupakan pesan terakhir yang didapatkan oleh Itasca dari Earhart.

Pesawat Earhart diperkirakan jatuh sekitar 160 km dari pulau itu. Pencarian pun dilakukan demi menemukan Earhart dan Noonan. Namun, pesawat maupun keduanya tak kunjung ditemukan. Pada 19 Juli 1937, misi tersebut dinyatakan batal dan keduanya dinyatakan hilang.

Hilangnya Earhart secara misterius telah melahirkan banyak teori dan konspirasi. Banyak yang berpendapat keduanya mengalami kecelakaan di pulau yang berbeda setelah gagal menemukan Howland. Yang lain percaya mereka ditangkap oleh Jepang. Di sisi lain, para ahli percaya bahwa pesawat Earhart jatuh di Pasifik dekat Howland setelah kehabisan bahan bakar.

Sampai sekarang, tak dapat diketahui pasti kemana keduanya menghilang. Meski begitu, Earhart akan selama-lamanya jadi ikon di dunia penerbangan dan kebangkitan perempuan di seluruh dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com