Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Kompas.com - 03/05/2024, 16:27 WIB
Paramita Amaranggana,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

SUDAH dua tahun lebih sejak Rusia menginvasi Ukraina. Namun, masih belum jelas kapan dan bagaimana perang ini akan berakhir.

Max Boot di Council on Foreign Relations menyatakan, perang Rusia dan Ukraina akan bergantung kepada seberapa kuat kemampuan masing-masing pihak bersama sekutu-sekutunya untuk mempertahankan dan mengembangkan senjata beserta amunisinya.

Rusia didukung Iran dan Korea Utara. Di sisi lain, Ukraina didukung negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). 

Baca juga: Drone Ukraina Serang Kilang Minyak Rosneft Rusia di Ryazan

Bagaimana kondisi kekuatan militer masing-masing pihak? Boot membagi kekuatan kedua belah pihak dalam empat kelompok sesuai dengan jenis aset militernya, yaitu: artileri, pesawat tanpa awak atau drone, pertahanan udara serta misil dan bom, dan yang terakhir personel militer.

Artileri

Artileri berperan penting dalam upaya mempertahankan dan memperebutkan wilayah. Biasanya, artileri berukuran besar diletakkan di barisan terdepan agar dapat mengenai wilayah musuh. Karena itulah artileri seringkali disebut sebagai “raja dalam pertempuran” selama berabad-abad.

Di perang Rusia-Ukraina, artileri digunakan untuk menembakkan setidaknya ribuan peluru setiap harinya. Faktanya, 80 persen kematian dalam perang Rusia-Ukraina diakibatkan oleh artileri.

Akhir-akhir ini, pihak Ukraina mengalami kemunduran dalam artileri akibat dari terhambatnya bantuan Amerika Serikat (AS). Di sisi lain, produksi artileri Rusia mengalami perkembangan yang sangat pesat, bahkan hingga menyaingi jumlah artileri AS dan Eropa jika digabungkan.

Keunggulannya dibanding AS dan Eropa pun tidak sedikit. Sampai Maret lalu, Rusia telah memproduksi tiga juta amunisi artileri. Angka ini lebih besar hampir tiga kali lipat dari produksi AS dan Eropa digabungkan yang berjumlah 1,2 juta saja.

Rusia juga dilaporkan menerima lebih dari satu juta peluru artileri dari Korea Utara.

Keunggulan luar biasa artileri Rusia dibanding AS dan Eropa adalah hal yang cukup mengejutkan. Dari sisi produk domestik bruto (GDP), Rusia masih kalah jauh daripada Kanada.

Menurut Boot, hal ini dapat terjadi karena gaya kepemimpinan diktator Presiden Rusia, Vladimir Putin. Pemerintahan Putin dinilai telah berhasil dalam mempersiapkan ekonomi nasionalnya untuk perang. Apalagi sejak tahun 2021, pemerintahannya juga telah meningkatkan anggaran militer sampai dua kali lipat. Di saat negara-negara NATO menghabiskan dua persen GDP untuk pertahanan, Rusia sudah siap mengalokasikan enam persen dari keseluruhan GDP.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com