Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Kristen di Gaza "Terancam Punah" karena Perang

Kompas.com - 06/02/2024, 11:53 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Kehadiran gereja-gereja dan biara-biara perdana itu, serta adanya referensi dalam Alkitab, menunjukkan bahwa agama Kristen di Gaza berakar seiring dengan berkembangnya agama di wilayah tersebut.

Namun penerimaan agama Kristen secara luas oleh warga di daerah itu baru terjadi pada abad kelima. Menurut Nicole Belayche, kekuatan aliran pagan di Gaza sebelum abad kelima sangat kuat.

Dalam esainya di buku Christian Gaza in Late Antiquity, Belayche menulis bahwa ketika Porfirius ditahbiskan menjadi uskup di Gaza, populasi umat Kristen berjumlah "kurang dari tiga ratus dari populasi yang diperkirakan berjumlah antara 20.000 - 25.000 orang".

Konversi massal orang Gaza ke agama Kristen dimulai pada abad kelima di bawah naungan Kekaisaran Bizantium, penerus Kekaisaran Romawi Timur. “Ini merupakan proses yang sulit dan membutuhkan intervensi kekaisaran,” tulis Belayche.

Meskipun agama Kristen kemudian dianut secara luas pada akhir abad keenam, itu tidak berlangsung lama karena kemudian muncul agama dominan yang baru, yaitu islam.

Kelompok minoritas Kristen di Gaza bertahan selama berabad-abad dan menikmati perkembangan singkat di bawah pemerintahan Tentara Salib pada abad ke-12.

Seperti warga Palestina lainnya, banyak umat Kristen di wilayah itu terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak berdirinya Israel tahun 1948. Akibatnya, populasi orang Kristen di Gaza menyusut selama beberapa dekade.

Menurut laporan Guardian, terdapat 6.000 umat Kristen Palestina di Gaza pada pertengahan tahun 1960-an dan jumlah tersebut telah menurun menjadi 1.100 saat ini.

Kebanyakan umat kristen di Gaza saat ini menganut Kristen Ortodoks Yunani, namun ada kelompok lebih kecil yang mengikuti Gereja Baptis dan Katolik.

Meski jumlahnya umatnya sedikit, gereja-gereja di Gaza secara rutin membuka pintunya bagi penganut agama apapun untuk mencari perlindungan selama masa konflik, dengan harapan rumah ibadah tidak diserang Israel. Namun harapan tersebut memudar cepat setelah serangan Israel terhadap Gereja Santo Porfirius itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com