Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Barbie, Boneka Plastik Paling Terkenal di Dunia

Kompas.com - 23/07/2023, 15:33 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Tapi di kalangan feminis, Barbie juga punya reputasi buruk. Bagi penulis dan feminis AS Jill Filipovic, Barbie menyampaikan "citra wanita ideal yang benar-benar tidak sehat, yaitu pentingnya menjadi menarik, wanita yang baik, wanita yang keren."

"Muda, kulit putih, tanpa disabilitas, siap beraksi dan tampil di dunia kapitalis," demikian penilaian ilmuwan budaya Elisabeth Lechner. Perusahaan Mattel telah bereaksi terhadap berbagai kritik dan mulai memperluas produknya menjadi lebih beragam.

Dalam film dokumenternya Black Barbie, sutradara Lagueria Davis menelusuri kisah penciptaan boneka Barbie yang berkulit hitamnya.

"Narasi Mattel adalah satu hal, di mana mereka sangat progresif dengan memperkenalkan seorang teman kulit hitam untuk Barbie… Meskipun terasa progresif bagi mereka, rasanya kurang progresif bagi kami karena selama 21 tahun tidak ada boneka fesyen kulit hitam yang layak dengan nama merek Barbie," kata Lagueria Davis kepada DW.

Namun, bagi banyak perempuan dari generasi masa itu, munculnya Barbie Hitam adalah semacam kemenangan--bukti bahwa perempuan kulit hitam cantik, bahwa mereka bisa menjadi glamor, dan bisa sukses.

Selama lebih dari enam dekade sejarah Barbie, Mattel selalu dengan cerdik menyesuaikan pemasarannya dengan semangat zaman.

Mattel sekarang meluncurkan Barbie yang terbuat dari plastik daur ulang. Tapi ada sesuatu yang permanen pada Barbie. Tidak peduli apa warna kulitnya, Barbie tampak tidak bertambah usia, dan tetap kelihatan muda selamanya.

Baca juga: Mattel Luncurkan Boneka Barbie Down Syndrome

Artikel ini pernah dimuat di DW Indonesia dengan judul Barbie, Boneka Plastik Paling Terkenal di Dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com