Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

50 Tahun Skandal Watergate, Sejarah dan Kasus Besar Presiden AS Richard Nixon

Kompas.com - 16/06/2022, 18:04 WIB

Dia mengatakan, Richard Nixon siap menghabiskan hampir satu juta dollar AS untuk menutup mulut si penyusup.

Dengan demikian, John Dean menjadi saksi pertama yang secara langsung melibatkan kepala negara.

Baca juga: Sejarah dan Motif Awal Intervensi AS ke Negara Lain

4. Oval Office disadap

Kegemparan terjadi pada 16 Juli ketika seorang pegawai di Gedung Putih memberitahu komite bahwa Oval Office penuh dengan mikrofon tersembunyi.

Sistem penyadap rahasia yang dipasang pada 1970 ini adalah awal dari skandal baru.

Pada 23 Juli 1973, Richard Nixon menolak memberikan rekamannya kepada panitia.

Setelah terpojok, Richard Nixon akhirnya menyerahkan sembilan kaset pada 20 Oktober 1973.

Akan tetapi, dua kaset hilang dan percakapan antara Nixon dengan John Dean yang menjadi ajudannya pada 20 Juni 1972--tiga hari setelah pecahnya skandal Watergate--tidak bisa didengarkan.

5. Pengunduran diri Richard Nixon sebelum pemakzulan

Pada 9 Mei 1974, Komite Kehakiman Dewan Perwakilan Rakyat mengadakan sesi dengar pendapat dengan maksud untuk memakzulkan Richard Nixon.

Setelah perdebatan sengit selama setahun, Mahkamah Agung pada 24 Juli memerintahkan Richard Nixon untuk menyerahkan kaset yang hilang. Dengan terpaksa, presiden akhirnya setuju pada 5 Agustus 1974.

Pada 30 Juli komite memilih tiga alasan untuk pemakzulan Richard Nixon yaitu menghalangi keadilan, penyalahgunaan kekuasaan, dan penghinaan terhadap Kongres.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk menghindari proses pemakzulan, Richard Nixon mengumumkan pengunduran dirinya pada 8 Agustus 1974 dan menjadi presiden pertama di Amerika Serikat yang muncur.

Pada 8 September 1974, pengganti Richard Nixon yakni Gerald Ford memberinya pengampunan total atas skandal Watergate.

Baca juga: G20: Daftar Negara, Sejarah Singkat, dan Presidensi Tiap Tahun

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke