BRUSSELS, KOMPAS.com - North Atlantic Treaty Organization atau NATO dibentuk pada awal Perang Dingin untuk melindungi Eropa Barat dari ancaman agresi Soviet, tetapi jangkauannya terus berkembang seiring waktu.
Dikutip dari AFP, berikut adalah sejarah NATO secara singkat dari Perang Dingin hingga perang Rusia Ukraina.
Baca juga: Kenapa Rusia Tidak Masuk NATO? Ini 5 Alasannya
Pendiri NATO adalah Belgia, Inggris, Kanada, Denmark, Perancis, Islandia, Italia, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Portugal, dan Amerika Serikat.
Berikutnya yang bergabung adalah Yunani dan Turki (1952), Jerman Barat (1955), serta Spanyol (1982).
Pasal 5 yang menjadi kunci perjanjian NATO menyatakan, "Serangan bersenjata terhadap satu atau lebih terhadap anggota di Eropa atau Amerika Utara akan dianggap sebagai serangan terhadap mereka semua".
Kesepakatan itu mengharuskan anggota lain melakukan tindakan yang dianggap perlu, termasuk penggunaan kekuatan bersenjata.
Rusia kemudian menanggapi pembentukan NATO dengan mendirikan saingannya yang terdiri 12 negara komunis yaitu Pakta Warsawa.
Baca juga: Sejarah Berdirinya NATO, Prinsip, dan Tujuan
Pada 1994, NATO melakukan operasi tempur pertamanya, mengirim jet tempur ke Bosnia-Herzegovina untuk memberlakukan zona larangan terbang. Tentara AS menembak jatuh empat pesawat Serbia, dan itulah kali pertama NATO melepaskan tembakan.
Setahun kemudian, NATO untuk kali pertama mengerahkan pasukan penjaga perdamaian ke Bosnia.
Pada 1999, NATO melakukan rangkaian pemboman selama 78 hari di Serbia atas pertumpahan darah akibat tindakan keras Serbia di provinsi Kosovo yang memisahkan diri.
Tentara Serbia kemudian menarik diri dari Kosovo, yang ditempatkan di bawah administrasi PBB.
Pada 1990-an NATO juga berupaya memecahkan kebekuan dengan Rusia.
Tahun 1997, NATO menandatangani pendirian politik dan Rusia berjanji membangun Eropa yang stabil, damai dan tidak terbagi, kemudian menekankan bahwa mereka tidak menganggap satu sama lain sebagai musuh.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.