Pada tahun 1999, negara-negara bekas komunis pertama yang bergabung dengan NATO adalah Republik Ceko, Hongaria dan Polandia.
Baca juga:
Janji NATO "satu untuk semua dan semua untuk satu" diucapkan untuk kali pertama setelah serangan 9/11 di Amerika Serikat.
NATO bergabung dengan perang melawan terorisme pimpinan AS pada 2003, dengan memimpin Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) yang dikerahkan ke Afghanistan untuk membasmi Al Qaeda dan milisi lainnya.
Seiring berkembangnya Uni Eropa, NATO juga terus tumbuh. Bulgaria, Romania, Slovakia, dan Slovenia bergabung dengan pakta pertahanan itu pada 2004.
Pada tahun yang sama, pendaftaran tiga negara eks-Soviet yaitu Estonia, Latvia, dan Lituania, membuat Rusia geram.
Albania dan Kroasia menyusul bergabung dengan NATO pada 2010 dan Montenegro tahun 2017.
Serangan udara NATO selama tujuh bulan berujung pada penggulingan Kadhafi.
NATO juga berkontribusi memerangi pembajakan di Tanduk Afrika, memantau perdagangan manusia di Mediterania, dan memerangi serangan siber.
Misi tempurnya di Afghanistan mayoritas berakhir tahun 2014, tetapi para sekutu NATO baru menarik diri sepenuhnya tujuh tahun kemudian.
Hal tersebut memicu runtuhnya pasukan Afghanistan yang dilatih Barat dan pengambilalihan negara itu oleh Taliban.
Baca juga:
Pada 2016, NATO mengerahkan empat batalyon multinasional ke Polandia dan negara-negara Baltik, menandai penguatan terbesar pertahanan kolektif NATO sejak Perang Dingin.
Pada saat yang sama relevansi NATO semakin dipertanyakan. Donald Trump saat menjabat sebagai presiden AS menyebut NATO sudah usang, dan Presiden Perancis Emmanuel Macron menyatakan aliansi ini mati otak.
Pada Maret 2020, Makedonia Utara menjadi anggota ke-30 NATO.