Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/12/2021, 10:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Industri penerbangan dunia telah berkembang jauh sejak zaman Wright bersaudara (perintis pesawat terbang). Potensinya diperkirakan akan menangkap pangsa pasar sebesar 562 miliar dollar AS (Rp 8 kuadriliun) pada 2022.

Industri ini berdiri sebagai salah satu puncak teknologi masyarakat modern. Kompetisi telah menghasilkan tingkat inovasi yang signifikan, seperti efisiensi bahan bakar yang lebih baik di pesawat komersial dan penggabungan fitur siluman praktis dalam jet tempur militer.

Baca juga: 10 Insiden Pesawat Hilang yang Masih Jadi Misteri Dunia

Pasar penerbangan dunia sebelumnya diperkirakan akan tumbuh pada kecepatan yang stabil. Namun pandemi Covid-19 mengganggu manufaktur, rantai pasokan, dan operasi penerbangan di seluruh dunia.

Menurut sebuah laporan oleh Nuffield Research, total sekitar 400.000 orang dari tenaga kerja di industri penerbangan dunia diberhentikan, karena menghentikan operasi di tengah penguncian.

Semula diharapkan ada lebih dari 1000 pengiriman pesawat ke maskapai, tapi jumlahnya berkurang setengahnya karena pandemi.

Artikel ini membahas 5 produsen pesawat terbesar di dunia, yang mencakup tiga kategori umum penerbangan untuk kebutuhan yang berbeda (penerbangan Komersial, Penerbangan militer dan penerbangan umum), menurut Insider Monkey berdasarkan data 2020.

Baca juga: 13 Kecelakaan Pesawat yang Mengubah Penerbangan Dunia

5. Northrop Grumman Corporation, pendapatan Rp 527 triliun

Northrop Grumman Corporation adalah perusahaan teknologi pertahanan dan kedirgantaraan multinasional yang berbasis di Amerika Serikat (AS). Dengan 90.000 orang karyawan, perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan pertahanan paling mapan di “Negeri Paman Sam”.

Produsen pesawat ini menempati peringkat 96 dalam daftar Fortune 500 perusahaan terbesar di AS, dan memiliki basis pelanggan di 25 negara (negara sekutu). Salah satu produknya adalah X-47B, satu-satunya drone otonom tak berawak yang dapat digunakan dari kapal induk.

Ada juga pengembangan satu-satunya di dunia pembom siluman untuk Pemerintah AS, yang dikenal sebagai B2 spirit. Pengembangannya Raider B21, juga sedang dikembangkan oleh perusahaan ini.

Pesawat militer lain dalam portofolionya termasuk, E-8 joint STARS, RQ-4 Global Hawk untuk Angkatan Udara AS, sekaligus komponen untuk pesawat militer AS lainnya seperti F18 Hornet. Untuk Angkatan Laut AS, ia memproduksi dan memasok pesawat seperti C-2 Greyhound dan E-2 Hawkeye.

Baca juga: Navigasi Penerbangan Dunia: Bagaimana Cara Pesawat Tahu ke Mana Harus Pergi?

4. Boeing Co, Pendapatan Rp 835 triliun

Boeing Co adalah perusahaan multinasional AS yang mengkhususkan diri dalam merancang, mengembangkan, memproduksi pesawat sayap tetap sipil dan militer serta pesawat sayap putar, roket, satelit, dan rudal.

Perusahaan ini memiliki basis pelanggan global di banyak negara dan menjual ke sektor sipil (komersial dan umum) dan militer. Dengan 143.000 karyawan, perusahaan ini adalah produsen kedirgantaraan terbesar ke-2 berdasarkan pendapatan 2018.

Pada 2020, Boeing kehilangan dua peringkatnya, sebagian besar dikaitkan dengan pandemi dan dua kecelakaan fatal Boeing 737 Max yang menelan ratusan nyawa di Indonesia dan Ethiopia.

Perusahaan juga kehilangan posisi ke-40 pada 2019 dan didorong kembali ke posisi 121 dalam daftar Fortune 500 pada 2020. Namun, Boeing masih menjadi masalah besar dan produsen kedirgantaraan yang sangat terkemuka.

“Permata mahkota” perusahaan, Boeing 737 asli, adalah pesawat komersial paling terkenal di dunia. Pada 2018, produk itu telah terjual 10.000 unit, sebuah rekor dunia untuk pesawat terbang.

Baca juga: Pesawat Supersonik, Inovasi Penerbangan dalam Perlombaan Perang Dingin

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com