Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Kisah Ramalan Sejarah dari Kerajaan China Kuno hingga Napoleon III

Kompas.com - 26/09/2021, 19:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Hadrian akan terus mengkonsolidasikan kekaisaran, memperkuat perbatasannya dan mengambil kembali wilayah yang ditaklukkan di Mesopotamia dan Skotlandia.

7. Ramalan Nostradamus: kematian Henry II

Nostradamus, apoteker abad ke-16, sangat mungkin adalah peramal paling terkenal di Barat.

Diceritakan bahwa quatrain (sajak) karyanya berisi ramalan untuk berbagai peristiwa sejarah, termasuk Kebakaran Besar London dan kebangkitan Adolf Hitler.

Orang-orang yang skeptis mengatakan bahwa ketidakjelasan prediksinya membuatnya mudah untuk menyesuaikan segala momen yang berbeda dalam sejarah.

Salah satu quatrainnya yang paling terkenal dikatakan telah meramalkan kematian Raja Henry II dari Perancis dalam sebuah turnamen jousting.

Baca juga: Kisah Onan, Sosok yang Jadi Cikal Bakal Istilah Onani

8. Ramalan Tecumseh: gempa pada 1811

Tecumseh adalah seorang pemimpin, pejuang, dan tokoh spiritual Shawnee (penduduk asli Amerika yang berbahasa Algonquian) yang berkeliling Amerika Serikat bagian tengah.

Ia mencoba meyakinkan penduduk asli Amerika untuk menolak upaya pemukim Amerika untuk melanggar batas tanah mereka.

Menurut legenda, dia memberikan pidato di Tuckabatchee, sebuah pemukiman Creek di Alabama, di mana dia meramalkan gempa bumi besar akan segera melanda daerah itu.

"Anda tidak percaya Roh Agung telah mengutus saya. Anda akan tahu. Saya langsung meninggalkan Tuckabatchee, dan akan langsung menuju Detroit. Ketika saya tiba di sana, saya akan menginjak tanah dengan kaki saya dan mengguncang setiap rumah di Tuckabatchee."

Ramalan itu menjadi kenyataan, dan pada 16 Desember 1811 sebuah gempa besar yang berpusat di New Madrid Missouri mengguncang Amerika Serikat, dengan kerusakan yang terjadi di seluruh negeri muda itu.

9. Ramalan Baha'u'lla: kehancuran Napoleon III

Keyakinan Baha'i didirikan pada abad ke-19 oleh Baha'u'lla, seorang Persia yang diyakini penganutnya sebagai utusan dewa.

Baha'i adalah keyakinan monoteistik yang menekankan pada kesatuan spiritual bagi seluruh umat manusia. Keyakinan ini lahir di Persia pada 1863.

Pada 1869, dengan Kaisar Perancis Napoleon III bersiap untuk berperang dengan Prusia, Baha'u'lla menuliskan surat kepada kaisar tentang ramalannya bahwa keinginan kaisar untuk berperang akan menjadi kehancurannya.

"Untuk apa yang telah kamu lakukan, kerajaanmu akan dilemparkan ke dalam kebingungan, dan kerajaanmu akan hilang dari tanganmu, sebagai hukuman atas apa yang telah kamu lakukan. Maka, apakah kamu akan tahu bagaimana kamu telah dengan jelas keliru..."

Ramalannya benar, Napoleon III dikalahkan dan ditangkap pada Pertempuran Sedan pada 1 September 1870. Kemudian pada 28 Januari 1871, Paris jatuh setelah pengepungan selama 5 bulan.

Dalam penyelesaian berikutnya, Perancis harus menyerahkan wilayah Alsace-Lorraine kepada Jerman yang baru bersatu, dan saat itulah kekuasaan Napoleon III berakhir.

Baca juga: 10 Tempat Horor dengan Kisah Tragis Masa Lalu, Mana yang Paling Seram?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com