SCILLY, KOMPAS.com - Perang terlama di dunia ini memiliki catatan unik, karena berlangsung selama tiga abad lebih tapi tanpa darah, korban jiwa, bahkan tak ada satu pun peluru yang ditembakkan.
Pertempuran yang dikenal sebagai Perang 335 Tahun ini terjadi pada 1651-1986 antara Belanda dengan Royalis Inggris di Kepulauan Scilly, ujung barat daya Inggris.
Lalu bagaimana bisa perang paling lama di dunia berlangsung tanpa korban? Begini kisahnya...
Baca juga: Kisah Perang Afghanistan: Awal Invasi AS dan Siapa Taliban?
Akar konflik perang paling lama di dunia ini adalah Perang Saudara Inggris yang turut melibatkan Skotlandia dan Irlandia pada 1642-1651.
Dikutip dari Kompas.com pada 19 November 2018, tahun 1603 Ratu Elizabeth I wafat tanpa pernah menikah sehingga tidak memiliki keturunan.
Alhasil, takhta kerajaan Inggris diserahkan kepada sang sepupu, James Stuart yang kemudian bergelar James I.
Untuk pertama kalinya pula, Inggris, Irlandia, dan Skotlandia berada di bawah kendali satu takhta.
Namun, kondisi ini dengan segera memicu masalah. Pemberontakan Irlandia terhadap para pemukim Inggris dan Skotlandia memicu perpecahan yang berujung perang saudara 1642.
Kelompok yang mendukung Raja James I disebut Royalis, dan mereka yang ingin menumbangkan raja disebut Parlementarian.
Historic UK mewartakan, Belanda masuk ke konflik ini dengan mendukung Parlementarian, karena merasa pihak yang paling besar kemungkinannya untuk menang. Kubu Parlemen dipimpin oleh Oliver Cromwell.
Baca juga: Kisah Perang: Invasi Soviet ke Afghanistan yang Berujung Lahirnya Taliban
Upaya Royalis menyerang jalur pelayaran Belanda awalnya cukup berhasil, tapi selanjutnya tak mampu menahan gempuran Parlementarian dan terpojok hingga ke Cornwall, sudut barat Inggris.
Pada 1648, pasukan Parlementarian di bawah pimpnan Oliver Cromwell terus mendesak dan akhirnya berhasil merebut Cornwall.
Kekalahan ini membuat para Royalis dan angkatan lautnya mundur hingga ke kepulauan Scilly yang berjarak sekitar 45 kilometer dari pantai.
Melihat angkatan laut Royalis mundur ke kepulauan yang total luas wilayahnya hanya sekitar 16 kilometer persegi itu, armada Belanda mengejar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.