Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perang Terlama di Dunia, 335 Tahun Tanpa Darah dan Satu Pun Peluru

Kompas.com - 24/08/2021, 12:18 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Di bawah pimpinan Laksamana Maarten Harpertzoon Tromp, armada Belanda yang terdiri dari 12 kapal perang tiba di Kepulauan Scilly pada 30 Maret 1651.

Mereka mencoba memaksa sisa-sisa AL Royalis membayar ganti rugi dan biaya perbaikan kepada mereka.

AL Royalis menolaknya, dan Laksamana Tromp kemudian menyatakan perang terhadap Kepulauan Scilly pada 30 Maret 1651, karena saat itu seluruh wilayah Inggris sudah berada di tangan Parlementarian.

Melansir War History Online, armada Belanda kemudian memblokade Kepulauan Scilly tanpa pertempuran terbuka atau pemboman.

Baca juga: Kisah Perang: Erwin Rommel Sang Rubah Gurun dan Plot Membunuh Hitler

Meski begitu, ada laporan-laporan yang saling bertentangan mengenai apakah Tromp memang berwenang menyatakan perang terhadap Kepulauan Scilly atau tidak.

Beberapa berpendapat Tromp sudah diberi wewenang sebelum berangkat, sementara yang lainnya menyebut penutupan Kepulauan Scilly adalah upaya menanti persetujuan Pemerintah "Negeri Kincir Angin".

Akhir perang terlama sepanjang sejarah

Tiga bulan setelah deklarasi perang Tromp di Kepulauan Scilly, pasukan Parlementarian menang.

Royalis di Kepulauan Scilly terpaksa menyerah, lalu kapal-kapal Belanda mencabut blokade dan berlayar pulang.

Belanda yang sudah merasa tidak terancam meninggalkan Scilly tanpa melepaskan satu pun tembakan. Kepulauan itu akhirnya diserahkan kembali ke Parlementarian.

Masalahnya, kepulangan Belanda dilakukan tanpa menandatangani perjanjian damai dengan Kepulauan Scilly, sehingga secara teknis perang masih berlangsung.

Baca juga: Kisah Perang: Benarkah Rusia Menang Pertempuran Kursk, Adu Tank Terbesar di Dunia?

Konflik ini kemudian terlupakan selama beratus-ratus tahun dan baru teringat lagi pada 1985.

Kala itu, sejarawan lokal Scilly bernama Roy Duncan menulis surat untuk Kedutaan Besar Belanda di London.

Setelah menggali temuan-temuan tentang perang di Kepulauan Scilly, ditemukan bahwa Belanda secara teknis masih berperang di sana.

Setelah melakukan penelitian, Pemerintah Belanda membenarkan pernyataan Duncan itu. Akhirnya, Duta Besar Belanda di London, Rein Huydecoper, berkunjung ke Kepulauan Scilly pada 17 April 1986.

Hari itu juga Dubes Huydecoper langsung menandatangani perjanjian damai, menyudahi 335 tahun perang terlama sepanjang sejarah antara Belanda dan Kepulauan Scilly.

"Pasti mengerikan mengetahui kita bisa diserang kapan saja," ujar Huydecoper saat menandatangani perjanjian damai yang mengakhiri 335 tahun perang terlama di dunia.

Baca juga: Skandal Marguerite: PSK Simpanan Pangeran Inggris, Pemeras Pria Kaya, dan Pembunuh Suaminya

Sumber: Kompas.com (Penulis: Ervan Hardoko | Editor: Ervan Hardoko)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com