Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Negara dengan Penduduk Terbanyak 2021, Indonesia Termasuk

Kompas.com - 23/05/2021, 15:19 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia masuk dalam daftar negara dengan penduduk terbanyak, menurut survei dari Worldometers dan Biro Sensus Amerika Serikat.

Data yang tercantum Worldometers adalah tahun 2020, sedangkan survei dari Biro Sensus AS berlaku sampai 1 Juli 2021.

Ada di urutan ke-berapa Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbanyak? Berikut daftarnya.

Baca juga: 5 Perang Tersingkat di Dunia dari 30 Hari hingga 38 Menit

1. China

Ilustrasi China - Kota Terlarang / The Forbidden City.PIXABAY Ilustrasi China - Kota Terlarang / The Forbidden City.
Biro Sensus AS menyebut total penduduk China adalah 1.397.897.720, sedangkan di Worldometers adalah 1..439.323.776.

Dengan luas negara 9.388.211 km persegi, kepadatan populasi di China adalah 153 orang per km persegi.

Meski menjadi negara dengan penduduk terbanyak, angka pertumbuhan China adalah yang terendah di daftar ini yaitu 0,39 persen per tahun.

Baca juga: Pertumbuhan Populasi China Tahun 2020 Paling Lambat sejak 1960-an

2. India

Pendukung All India Trinamool Congress (AITC) merayakan kemenangan di pemilihan Negara Bagian Bengal Barat, India, pada 2 Mei 2021.AFP PHOTO/DIPTENDU DUTTA Pendukung All India Trinamool Congress (AITC) merayakan kemenangan di pemilihan Negara Bagian Bengal Barat, India, pada 2 Mei 2021.
Jumlah penduduk India menurut Biro Sensus AS adalah 1.339.330.514, sedangkan Worldometers mencantumkan angka 1.380.004.385.

Luas negara India 2.973.190 km persegi, sehingga kepadatannya mencapai 464 penduduk per km persegi.

Angka pertumbuhan penduduk India juga lebih tinggi dari China, yakni 0,99 persen per tahun.

3. Amerika Serikat

Di posisi ketiga negara dengan penduduk terbanyak ada AS, yang jumlah warganya 332.475.723 menurut Biro Sensus mereka dan 331.002.651 menurut Worldometers.

Namun karena luas negaranya 9.147.420 km persegi, kepadatan penduduk di "Negeri Paman Sam" hanya 36 orang per km persegi.

AS mencatatkan angka pertumbuhan penduduk 0,59 persen per tahun.

Baca juga: 6 Kisah Misteri Harta Karun Peninggalan Perang Dunia II

4. Indonesia

Kemacetan pada jam pulang kerja di jalan tol dalam kota Jakarta. Bonus demografi yang ditandai pertumbuhan kelas menengah yang mencapai 60 persen jumlah penduduk Indonesia ini menjadi pemicu naiknya konsumsi energi.IWAN SETIYAWAN Kemacetan pada jam pulang kerja di jalan tol dalam kota Jakarta. Bonus demografi yang ditandai pertumbuhan kelas menengah yang mencapai 60 persen jumlah penduduk Indonesia ini menjadi pemicu naiknya konsumsi energi.
Negara kita berada di urutan keempat baik menurut Biro Sensus AS maupun Worldometers.

Di Biro Sensus AS jumlah populasi Indonesia terbaru adalah 275.122.131, sedang di Worldometers 273.523.615.

Luas wilayah Indonesia adalah 1.811.570 km persegi, sehingga kepadatannya 151 penduduk per km persegi.

Angka pertumbuhan Indonesia adalah yang tertinggi kedua di lima besar negara dengan penduduk terbanyak, yaitu 1,07 persen per tahun.

5. Pakistan

Satu lagi negara Asia yang masuk daftar ini adalah Pakistan, dengan total populasi 238.181.034 di data Biro Sensus AS, dan 220.892.340 menurut Worldometers.

Pakistan termasuk padat penduduk lantaran dihuni 287 orang per km persegi, dengan luas wilayah 770.880 km persegi.

Angka pertumbuhan penduduknya juga yang paling tinggi di lima besar negara dengan penduduk terbanyak, yaitu 2 persen per tahun.

Baca juga: 7 Negara dengan Lonjakan Covid-19 Terparah, Ada 4 dari Asia Tenggara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hamas Menghadapi Meningkatnya Ketidakpuasan Warga Gaza

Hamas Menghadapi Meningkatnya Ketidakpuasan Warga Gaza

Internasional
Apa yang Dimaksud Taktik 'Serangan Daging' Rusia di Ukraina?

Apa yang Dimaksud Taktik "Serangan Daging" Rusia di Ukraina?

Internasional
Mengapa Kekerasan di Dagestan, Rusia Selatan, Terus Terjadi?

Mengapa Kekerasan di Dagestan, Rusia Selatan, Terus Terjadi?

Internasional
Siapa Akan Mengendalikan Jalur Gaza Seusai Perang?

Siapa Akan Mengendalikan Jalur Gaza Seusai Perang?

Internasional
Skandal Korupsi Dua Menteri Pertahanan dan Agenda Modernisasi Militer China

Skandal Korupsi Dua Menteri Pertahanan dan Agenda Modernisasi Militer China

Internasional
Warga Yahudi Ultra-Ortodoks Israel Harus Ikut Wajib Militer, Apa Dampaknya bagi Perang Saat Ini?

Warga Yahudi Ultra-Ortodoks Israel Harus Ikut Wajib Militer, Apa Dampaknya bagi Perang Saat Ini?

Internasional
Perang Israel-Hezbollah Kali Ini Mungkin Akan Jauh Lebih Berbahaya

Perang Israel-Hezbollah Kali Ini Mungkin Akan Jauh Lebih Berbahaya

Internasional
Ada Apa di Balik Protes di Kenya yang Tewaskan 22 Orang?

Ada Apa di Balik Protes di Kenya yang Tewaskan 22 Orang?

Internasional
Siapa Julian Assange dari Wikileaks dan Apa yang Lakukannya?

Siapa Julian Assange dari Wikileaks dan Apa yang Lakukannya?

Internasional
Anak-anak di Gaza Tewas Perlahan akibat Malnutrisi

Anak-anak di Gaza Tewas Perlahan akibat Malnutrisi

Internasional
Mengenal 'Diplomasi Panda' China dan Kontroversinya

Mengenal "Diplomasi Panda" China dan Kontroversinya

Internasional
Mengapa Kaum Muda Eropa Mulai Tertarik dengan Partai-Partai Ekstrem Kanan?

Mengapa Kaum Muda Eropa Mulai Tertarik dengan Partai-Partai Ekstrem Kanan?

Internasional
Cara Siniar Jerman Lacak Anggota Tentara Merah yang Kabur 30 Tahun

Cara Siniar Jerman Lacak Anggota Tentara Merah yang Kabur 30 Tahun

Internasional
Anak Muda Tak Mau Jadi Petani, Jepang Terancam Kekurangan Makanan

Anak Muda Tak Mau Jadi Petani, Jepang Terancam Kekurangan Makanan

Internasional
Rute Penyelundupan Migran ke AS: Peran Jaringan 'Mama Afrika' (III)

Rute Penyelundupan Migran ke AS: Peran Jaringan "Mama Afrika" (III)

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com