Salahuddin memiliki nama lengkap Salah ad-Din Yusuf ibn Ayyub. Dia lahir pada 1138 di Tikrit Irak, dari ayah bernama Najm ad-Din Ayyub dan istrinya.
Setelah kelahirannya, keluarga tersebut melakukan perjalanan ke kota Mosul, dan diberi perlindungan oleh penguasa Imad ad-Din Zengi.
Salahuddin kemudian dibesarkan di Damaskus, Suriah, dan dikenal memiliki pengetahuan yang luas tentang filsafat, agama, sains, dan matematika.
Dia juga tahu banyak tentang orang Arab, dari sejarah, budaya, warisan, dan kuda Arab mereka. Dia juga sangat ahli dalam puisi, terutama puisi yang ditulis oleh penyair Arab Abu Tammam.
Ketika Imad ad-Din Zengi meninggal, putranya, Nuruddin mengambil alih takhta, dan paman Shalahuddin, Asad al-Din Shirkuh menjabat sebagai komandan pasukan 'Zengid'.
Di bawah pengawasan paman Shirkuh, bocah lelaki itu belajar taktik dan strategi militer.
Shawar, wazir (Perdana Menteri) dari 'Kekhalifahan Fatimiyah' mendekati Nuruddin untuk membantunya dalam perjuangannya melawan pemimpin saingan Dirgham.
Nuruddin menurutinya, dan mengirim pasukan yang dipimpin oleh Syirkuh, untuk membantu Shawar dalam pertarungan.
Shirkuh dan Shawar ditemani oleh Shalahuddin, tetapi dia tidak memiliki banyak peran untuk dimainkan dalam pertempuran kecil.
Pada 1164, 'Dinasti Zengid' mengobarkan perang melawan tentara Salib-Mesir yang menyerang dan merebut kota Bilbais.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.