Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Myanmar, Negara dengan Perang Saudara Terlama di Dunia

Kompas.com - 31/03/2021, 15:17 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Setelah Myanmar merdeka, tentara reguler di Kachin sebelumnya merupakan bagian penting dari militer Myanmar.

Namun, ketika Jenderal Ne Win melakukan kudeta pada 1962, banyak tentara reguler di Kachin membelot. KIO lantas membentuk Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA).

Mereka ingin membentuk negara sendiri untuk orang-orang Kachin. KIA dan pemerintah Myanmar telah beberapa kali menandatangani gencatan senjata dan yang terakhir pada 1994.

Pada 2011, gencatan senjata tersebut pecah karena Tatmadaw menyerang posisi KIA di sepanjang Sungai Taping, sebelah timur Bhamo, Negara Bagian Kachin.

Baca juga: Potensi Perang Saudara di Myanmar Semakin Besar, jika Kelompok Etnis Angkat Senjata

KNPP

Kelompok pemberontak terbesar di Negara Bagian Kayah (sebelumnya Negara Bagian Karenni) adalah Karenni Army yang merupakan sayap dari Karenni National Progressive Party (KNPP).

Kelompok etnik bersenjata ini selama beberapa dekade terakhir mempperjuangkan kemerdekaan bagi orang-orang Karenni.

Sejak 1957, Karenni Army telah memerangi Tatmadaw untuk menciptakan negara Karenni yang merdeka. Pada 1995, Karenni Army menyepakati gencatan senjata singkat.

KNPP juga telah melawan kelompok sayap kiri seperti Partai Tanah Baru Kayan (KNLP), dan Front Pembebasan Rakyat Nasional Karenni (KNPLF). Baik KNLP dan KNPLF bersekutu dengan Tatmadaw.

Baca juga: Pemain Sepak Bola Myanmar di Malaysia Dihukum karena Lakukan Hal Ini

Arakan Army

Arakan Army (AA) merupakan kelompok etnik bersenjata di Negara Bagian Rakhine. Meski baru didirikan pada 2009, kelompok ini merupakan kelompok bersenjata terbesar di Rakhine.

Negara Bagian Rakhine sebenarnya telah lama bergolak sejak 1948. Berbagai kelompok bersenjata terbentuk, bubar, atau merger menjadi satu kesatuan di negara bagian ini.

Kini, AA masih bertempur melawan Tatmadaw. Dan pada 2019, AA memiliki sekitar 7.000 personel milisi aktif.

Baca juga: Korban Tewas dari Kudeta Myanmar telah Lampaui 500 Orang, Para Pejabat di Dunia Marah

MNDAA

Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA) didirikan pada 12 Maret 1989.

MNDAA didirikan setelah pemimpin lokal Partai Komunis Burma, Pheung Kya-shin, tidak puas dengan pemerintah komunis.

Dia lantas memisahkan diri dan membentuk MNDAA di Kokang, Negara Bagian Shan, di wilayah utara Myanmar.

Bersama dengan saudaranya, Peng Jiafu, MNDAA menjadi unit baru di Kokang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com