KOMPAS.com – Atahualpa, Kaisar Inca ke-13 sekaligus yang terakhir, meninggal di tangan para kolonis alias conquistador pimpinan Francisco Pizarro dari Spanyol.
Eksekusi Atahualpa menandai berakhirnya 300 tahun peradaban Inca yang terletak di Pegunungan Andes, Peru saat ini.
Ketika masih eksis, Inca membangun kerajaan yang memesona yang mengatur populasi 12 juta jiwa sebagaimana dilansir History.
Baca juga: [Cerita Dunia] Gedung Pencakar Langit Pertama di Dunia Tingginya 42 Meter
Meski belum sistem penulisan, mereka memiliki pemerintahan yang kompleks, pekerjaan umum yang hebat, dan sistem pertanian yang brilian.
Lima tahun sebelum kedatangan Spanyol, perang perebutan suksesi memporakporandakan internal kekaisaran.
Pada 1532, pasukan Atahualpa mengalahkan pasukan saudara tirinya, Huascar, dalam pertempuran di dekat Cuzco.
Atahualpa sedang mengonsolidasikan kekuasaannya ketika Pizarro dan 180 tentaranya hadir di Inca.
Pizarro adalah putra seorang pria Spanyol dan bekerja sebagai penggembala babi di masa mudanya.
Baca juga: [Cerita Dunia] Bangkai Kapal Utuh Tertua di Dunia dari Yunani Kuno Karam di Laut Hitam
Dia lantas masuk ketentaraan dan pada 1502 pergi ke Hispaniola, sebuah pulau di Kepulauan Karibia yang saat ini menjadi negara Republik Dominika dan Haiti.
Di sana, Pizarro bertugas di bawah conquistador Spanyol, Alonso de Ojeda, selama ekspedisinya ke Kolombia pada 1510 dan bersama Vasco Nunez de Balboa ketika ia menemukan Samudra Pasifik pada 1513.
Ketika Mendengar legenda kekayaan besar salah satu peradaban suku Indian di Amerika Selatan, Pizarro membentuk aliansi dengan sesama conquistador, Diego de Almagro, pada 1524.
Keduanya memutuskan untuk berlayar menyusuri pantai barat Amerika Selatan dari Panama.
Ekspedisi pertama mereka tidak jauh-jauh amat, hanya menembus sejauh negara Ekuador saat ini. Tetapi ekspedisi kedua rupanya lebih jauh lagi, hingga negara Peru saat ini.
Baca juga: [Cerita Dunia] Freddie dan Truus, Pasukan Remaja Pembunuh Nazi Era Perang Dunia II
Di sana mereka mendengar cerita langsung tentang Kekaisaran Inca dan memperoleh artefak Inca.
Usai ekspedisinya kedua itu, Pizarro kembali ke Panama lalu merencanakan ekspedisi penaklukan. Tetapi gubernur dari koloni Dunia Baru Spanyol menolak mendukung rencana tersebut.