Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rute Penyelundupan Migran ke AS: Peran Jaringan "Mama Afrika" (III)

Kompas.com - 25/06/2024, 17:20 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Sumber Reuters

Rolando Mazariegos, pejabat di Institut Migrasi Guatemala, yang mengatur arus migrasi negara itu, mengatakan bahwa orang yang melintas perbatasan secara ilegal dikembalikan ke Honduras dan pemerintah telah mengadili sejumlah pejabat yang dicurigai telah berkolusi dengan para penyelundup migran.

Dia mengatakan, tindakan tegas yang dilakukan AS dan negara-negara lain membuat penyelundupan menjadi lebih mahal.

“Semakin ketat kontrol yang dilakukan oleh pasukan keamanan atau otoritas imigrasi, semakin banyak pula tuntutan yang dikenakan kepada para penyelundup,” kata Mazariegos.

Di Sonoyta, Meksiko, kota di seberang perbatasan taman nasional AS di Arizona, seorang penyelundup asal Meksiko yang juga menyebut dirinya “Mama Afrika” menunjukkan kepada Diop celah di pagar perbatasan yang dapat dijadikan tempat untuk melintas. Diop mengatakan, pria itu menyuruhnya menunggu para agen AS agar dia bisa meminta suaka.

Perjalanan berpemandu itu membebani Diop dengan biaya tambahan sebesar 1.400 dolar (Rp 22,9 juta). Dia menambahkan, dirinya membayar semua biaya itu dengan uang tabungan.

Seorang penyelundup migran asal Nikaragua mengatakan, mereka mulai bekerja dengan para migran Afrika pada November 2022. Penyelundup itu mengatakan, migran biasanya membayar hingga 7.000 dolar untuk perjalanan udara dan tambahan 3.000 dolar untuk perjalanan darat sampai ke perbatasan AS.

Penyelundup yang enggan disebutkan namanya mengatakan, mereka terhubung dengan para migran melalui para agen di Senegal. “Itu semua berdasarkan referensi.”

Menurut dia, selama beberapa bulan terakhir, jaringan mereka telah mengatur delapan perjalanan dalam seminggu yang masing-masing terdiri dari 20 orang. Masih menurut dia, sekarang sebagian besar migran itu adalah warga Mauritania.

Penyelundup mengemukakan, jumlah migran yang tiba di Nikaragua telah menurun sejak akhir tahun lalu. Pernyataanya itu didukung oleh dua penyelundup migran lainnya yang disampaian dalam wawancara yang berbeda.

Sejak kedatangannya di New York tahun lalu, Diop tinggal di tempat penampungan migran dan sekarang berada di tenda fasilitas migran di Pulau Randall di kota tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com