Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Kompas.com - 14/05/2024, 15:15 WIB
Paramita Amaranggana,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

MET GALA merupakan acara amal (penggalangan dana) tahunan untuk Metropolitan Museum of Art’s Costume Institute yang berlokasi di Kota New York, Amerika Serikat. Acara ini biasanya diadakan setiap hari Senin pertama pada bulan Mei.

Banyak orang, baik dari New York maupun hampir seluruh penjuru dunia, menantikan acara itu setiap tahunnya. Bukan hanya karena acara itu merupakan ajang mode bergengsi, melainkan juga karena acara tersebut selalu menghadirkan banyak sekali artis papan atas.

Meski begitu, Met Gala tahun ini disambut publik dengan nada yang tidak biasa. Bukannya mendapatkan antusiasme dan pujian seperti biasanya, Met Gala tahun ini justru direspons dengan kritik pedas.

Baca juga: [HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Para pengguna media sosial beramai-ramai mengkritik artis-artis yang menghadiri acara tersebut. Banyak dari mereka mengambil langkah lebih lanjut dengan memblokir akun-akun media sosial para artis yang hadir ke Met Gala. Bahkan, gerakan memblokir itu kini berkembang menjadi sebuah tren media sosial yang disebut Blockout 2024.

Sebenarnya, apa yang membuat acara Met Gala tahun ini kontroversial dibandingkan Met Gala tahun-tahun sebelumnya?

Solider dengan warga Gaza

Para pengguna media sosial sangat kecewa karena para artis yang hadir ke Met Gala dengan pakaian mewah dan mahal tidak pernah sekali pun menggunakan ketenarannya untuk berbicara bagi orang-orang yang menderita di Gaza akibat konflik Israel-Hamas yang tak kunjung usai.

Menurut banyak pengguna media sosial, Met Gala tahun ini merupakan perwujudan nyata dari cerita dalam buku The Hunger Games karya Suzanne Collins yang menyoroti kesenjangan sosial distopia antara elite Capitol yang kaya dengan warga distrik kurang mampu yang hidup di bawah penindasan negara.

Untuk membuktikannya, banyak pengguna media sosial menyebarkan video-video perbandingan antara situasi di Met Gala dan situasi di Gaza yang berbanding terbalik.

Situasi kian memanas setelah salah satu artis TikTok dengan 9,9 juta pengikut, Haley Kalil, mengunggah video dirinya menggunakan dress mewah di luar lokasi Met Gala sambil melakukan lip-sync kepada kalimat “let them eat cake”.

Video Kalil dinilai kontroversial karena penggunaan kalimat populer “let them eat cake” yang mengacu pada kalimat yang kabarnya pernah diucapkan oleh Marie Antoinette, ratu Perancis pada era Revolusi Perancis saat dirinya mendengar tentang para warga yang tidak mampu menemukan roti untuk makan.

 

Sejak saat itu, kalimat tersebut mulai dipopulerkan sebagai simbol untuk menggambarkan sikap para bangsawan yang tidak peka terhadap realitas kehidupan masyarakat yang kurang beruntung.

Kebetulan sekali, video “let them eat cake” Kalil tersebut diunggah berdekatan dengan laporan dari Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengatakan bahwa Gaza utara kini sedang mengalami “kelaparan besar-besaran”. Pernyataan tersebut dikeluarkan hanya dua hari sebelum Met Gala. Akibatnya, video Kalil pun menuai ribuan hujatan.

Melihat respons negatif yang terus ia dapatkan, Kalil akhirnya merilis video permintaan maaf pada 10 Mei di akun TikToknya. Ia mengaku bahwa ia sebenarnya tidak mendapat undangan ke Met Gala, tetapi datang ke sana hanya sebagai pembawa acara bersama E! News.

Kalil kemudian membenarkan bahwa dirinya sengaja menggunakan suara “let them eat cake” dalam videonya. Namun, ia mengatakan bahwa ia menggunakan kalimat itu hanya karena suara itu sedang tren di TikTok.

“Saya tidak mempunyai cukup informasi untuk membicarakan hal ini dengan cara yang bermakna atau mendidik,” kata Kahlil dalam videonya untuk merespons kepada pertanyaan mengapa dia tidak pernah berbicara tentang situasi yang ada di Gaza.

Guillotine Digital dan Blockout 2024

Tekanan warga memaksa Marie Antoinette mundur dari jabatannya dan menerima hukuman mati dengan guillotine (alat pemenggal kepala). Saat ini, guillotine tak pernah lagi digunakan di negara mana pun.

Sebagai gantinya, para pengguna media sosial yang murka menuntut agar para artis di Met Gala dijatuhkan hukuman dengan guillotine digital atau yang mereka sebut dengan “digitine”.

Sudah waktunya bagi masyarakat untuk melakukan apa yang saya sebut sebagai ‘guillotine digital’. Sebuah ‘digitine’, jika anda bersedia,” kata seorang kreator TikTok sekaligus pencetus gerakan digitine dengan akun @ladyfromtheoutside.

Baca juga: Gaun Glamor J-Lo untuk Met Gala Dijahit hingga 800 Jam

“Sudah waktunya untuk memblokir semua selebritas, influencer, dan sosialita kaya yang tidak menggunakan sumber daya mereka untuk membantu mereka yang sangat membutuhkan. Kami memberi mereka platform mereka. Ini saatnya untuk mengambilnya kembali, menarik views kita, likes kita, komentar kita, uang kita.”

Tak hanya digitine, pengguna media sosial turut mempopulerkan gerakan daring Blockout 2024. Gerakan ini ditujukan untuk mendorong pengguna media sosial agar ikut memblokir akun-akun media sosial para artis, bukan hanya yang hadir di Met Gala, melainkan semua artis yang tidak pernah membicarakan tentang situasi di Gaza atau justru menunjukkan dukungan terhadap perang tersebut.

Banyak pemilik akun TikTok, Instagram, dan X membantu menyuarakan gerakan ini dengan menyebarkan daftar nama artis termasuk bisnis mereka yang harus diblokir.

 

Lagu-lagu dari musisi kenamaan seperti Taylor Swift, Drake, dan Olivia Rodrigo kini resmi lenyap dari TikTok, Jumat (2/2/2024). Video TikTok (VT) pengguna yang sebelumnya menggunakan musik latar (background music) dari tiga musisi beken tersebut kini dibisukan (muted)KOMPAS.com/Galuh Putri Riyanto Lagu-lagu dari musisi kenamaan seperti Taylor Swift, Drake, dan Olivia Rodrigo kini resmi lenyap dari TikTok, Jumat (2/2/2024). Video TikTok (VT) pengguna yang sebelumnya menggunakan musik latar (background music) dari tiga musisi beken tersebut kini dibisukan (muted)
 Artis tak akan dapat engagement

Selain blokir, para pengguna juga memiliki opsi lain untuk sekadar batal mengikuti atau unfollow. Meski begitu, para ahli berkata blokir akan jauh lebih efektif daripada batal mengikuti.

Salah satu penyumbang ketenaran para artis di media sosial adalah engagement. Engagement merupakan istilah yang digunakan untuk mengukur seberapa besar keterlibatan audiens dengan akun tersebut. Biasanya, engagement dihitung berdasarkan jumlah orang yang mengikuti akun tersebut, melihat, memberikan likes, meninggalkan komentar, atau membagikan konten dari akun tersebut.

Jika hanya sekadar batal mengikuti, dampak yang diberikan kepada engagement ini akan minim, menurut Eddy Borges-Rey, profesor di Universitas Northwestern di Qatar yang meneliti media sosial dan algoritma.

“Artis media sosial sangat bergantung pada visibilitas dan keterlibatan yang tinggi untuk menarik dan mempertahankan kesepakatan periklanan,” katanya.

Batal mengikuti berarti pengguna tidak akan lagi melihat konten akun tersebut di berandanya. Meski begitu, pengguna masih bisa saja menemukan konten akun tersebut ketika berada di laman pencarian atau laman “Untuk Anda” yang berbasis algoritma. Dengan begitu, artis tersebut tidak akan mengalami kerugian yang signifikan.

Di sisi lain, “jika seseorang memblokir artis tersebut, mereka sepenuhnya memutus semua interaksi dengan konten mereka,” kata Borges-Rey. Akibatnya, artis akan kehilangan jumlah orang yang melihat kontennya. Secara otomatis, algoritma akan merespons penurunan tersebut dengan menurunkan level prioritas dari konten akun artis terkait.

Semakin banyak yang memblokir, semakin turun pula prioritas konten mereka. Semakin sedikit orang yang melihat konten mereka, semakin sedikit pula agensi periklanan yang mau mensponsori artis-artis tersebut sehingga dapat secara langsung memengaruhi pendapatan iklan mereka.

Sejauh ini, aksi pemblokiran tersebut sudah mulai menunjukkan dampaknya terhadap beberapa artis, salah satunya penyanyi ternama, Taylor Swift. Pada Sabtu (11/5/2024), Taylor Swift dilaporkan telah kehilangan 300.000 pengikut di TikTok dan 50.000 pengikut di Instagram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com