Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Penting Organisasi Kemanusiaan di Gaza

Kompas.com - 04/04/2024, 12:01 WIB
Paramita Amaranggana,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

SEBELUM konflik Gaza mengalami eskalasi akibat serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober 2023, empat dari lima warga Gaza sudah bergantung pada bantuan kemanusiaan. Di tahun 2022, tingkat pengangguran di Gaza mencapai 45 persen. Sebanyak 1,84 juta orang di Gaza saat itu juga mengalami kerawanan pangan.

Hal itu membuktikan betapa rapuhnya kondisi warga Gaza, bahkan dalam kondisi belum perang sekalipun. Dengan konflik yang kian memanas dalam enam bulan terakhir, warga Gaza tidak lagi hanya bergantung pada bantuan kemanusiaan, tetapi hidup mereka ditentukan oleh bantuan tersebut.

UNRWA

Salah satu organisasi bantuan kemanusiaan yang paling dominan di Gaza adalah UNRWA atau Lembaga Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat. UNRWA, lembagai di bawah PBB, merupakan organisasi bantuan kemanusiaan utama di Gaza.

Baca juga: Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

 

UNRWA menjadi penopang hidup bagi enam juta pengungsi Palestina yang hidup baik di dalam maupun di luar Palestina. Namun UNRWA tidak berfokus pada penyediaan kamp pengungsi, melainkan pada bidang-bidang lain seperti penyediaan fasilitas sekolah, fasilitas kesehatan, dan fasilitas-fasilitas layanan sosial lainnya. UNRWA juga menyediakan pinjaman bagi warga Palestina yang membutuhkan.

UNRWA didirikan pada 8 Desember 1949 oleh Majelis Umum PBB dengan tujuan memberikan bantuan berupa makanan, perawatan kesehatan, dan pendidikan kepada puluhan ribu pengungsi Palestina. Saat itu, terdapat lebih dari 700.000 warga Palestina yang terpaksa mengungsi menjelang berdirinya Israel tahun 1948. Peristiwa ini juga dikenal sebagai Nakba atau “bencana”.

UNRWA beroperasi di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, Jalur Gaza, Suriah, Lebanon, dan Yordania.

Walau memiliki nama yang serupa, UNRWA tidak bergerak bersamaan dengan UNHCR atau Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi.

Sejak eskalasi konflik pada Oktober lalu, sekolah-sekolah, fasilitas kesehatan, dan bangunan-bangunan publik milik UNRWA telah menjadi tempat berlindung bagi jutaan warga Palestina dari Gaza. Tidak hanya itu, kini hampir setengah dari populasi di Gaza bergantung pada UNRWA untuk kebutuhan-kebutuhan dasar, termasuk makanan, air, dan peralatan kebersihan.

UNICEF

Masih di bawah PBB, ada organisasi kemanusiaan lain yang juga berperan besar di Gaza, yaitu UNICEF atau Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa. Jika UNRWA berfokus pada pengungsi, UNICEF lebih fokus pada keberlangsungan hidup anak-anak, baik dari segi kesehatan, nutrisi, hingga pendidikan.

UNICEF berdiri tahun 1946 dengan maksud memberikan bantuan kepada anak-anak di negara yang hancur akibat Perang Dunia II.

Kini, UNICEF banyak berkontribusi pada kesejahteraan anak-anak terutama di negara-negara dengan kondisi kurang menguntungkan, salah satunya Gaza.

Baca juga: Biden Peringatkan Israel Tak Gunakan Isu Bantuan Kemanusiaan sebagai Alat Tawar-menawar

Di Gaza, UNICEF bekerja sama dengan UNRWA untuk menyediakan air minum bagi keluarga-keluarga yang terpaksa pergi dari tempat asalnya. UNICEF di Gaza juga berfokus pada perawatan anak-anak kurang gizi serta distribusi peralatan medis serta vaksin bagi anak-anak yang berada di rumah sakit atau pengungsian.

UNICEF telah lama menopang kehidupan anak-anak Palestina, tepatnya sejak awal tahun 1980-an. Setelah berdirinya Otoritas Palestina tahun 1994, UNICEF menunjuk perwakilan khusus pertamanya untuk melayani anak-anak di Palestina.

Saat ini, UNICEF memiliki staf yang tersebar di Yerusalem dan Jalur Gaza guna memberikan layanan dan perawatan terhadap anak-anak yang ada di sana. (Unicef.org)

MSF

Organisasi kemanusiaan lainnya adalah Doctors Without Borders atau dalam bahasa Prancis, Médecins Sans Frontières (MSF). MSF didirikan sekelompok dokter dan jurnalis di Prancis tahun 1971 sebagai respons terhadap kelaparan di Biafra, Nigeria, akibat perang. Tujuan MSF adalah mewujudkan distribusi bantuan kemanusiaan medis darurat yang cepat, efektif, dan tidak memihak.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com