Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahulu Negara Kaya, Mengapa Haiti Kini Sulit Berkembang?

Kompas.com - 05/03/2024, 06:00 WIB
Paramita Amaranggana,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

SEJAK awal tahun 2023, kasus-kasus pembunuhan, penculikan, dan kekerasan seksual terus meningkat di Haiti. Ironisnya, kebanyakan pelaku memiliki hubungan dengan pejabat politik, aktor-aktor bidang ekonomi, bahkan kepolisian.

Laporan dari Human Rights Watch mengatakan, pemerintah Haiti terbukti gagal melindungi masyarakat dari kelompok-kelompok kriminal. Baru-baru ini pemerintah Haiti menetapkan keadaan darurat dan memberlakukan jam malam setelah tragedi ledakan di dua penjara terbesar di Haiti yang dilakukan sebuah geng menyebabkan ribuan tahanan melarikan diri. Diperkirakan tahanan yang melarikan diri mencapai 4.000 orang. Al Jazeera melaporkan, 12 orang tewas akibat ledakan itu.

Baca juga: Haiti Umumkan Keadaan Darurat Usai Kerusuhan Besar di Ibu Kota

Alasan penyerangan tersebut sebagai wujud protes agar perdana menteri Haiti segera turun dari jabatannya.

Level keamanan Haiti dalam beberapa dekade terakhir memang kian menurun. Sampai dengan 3 Maret 2024, pemerintah Kanada telah meminta warganya tidak bepergian ke Haiti karena tingginya tingkat kejahatan di sana. Juli tahun lalu, pemerintah AS mengeluarkan peringatan serupa, yaitu agar warganya tidak bepergian ke Haiti. Warga AS yang sedang berada di Haiti dianjurkan untuk segera meninggalkan negara itu.

Tidak hanya masalah keamanan, perekonomian Haiti juga mengkhawatirkan. Haiti kini merupakan negara termiskin di belahan bumi bagian barat.

Laporan Council on Foreign Relations menyebutkan, lebih dari setengah populasi Haiti hidup di bawah garis kemiskinan. Mereka yang masuk kategori ini juga kesulitan mengakses layanan dasar hingga untuk sekedar makan mereka kebanyakan mengandalkan pertanian subsisten.

Perekonomian negara ini juga sangat bergantung dengan pendapatan eksternal, salah satunya adalah dana bantuan internasional untuk Haiti dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Antara tahun 2010-2020, Haiti telah menerima 13 miliar dollar AS dana bantuan.

Haiti juga terlilit utang. Di akhir tahun 2021, utang Haiti mencapai 30 persen dari keseluruhan PDB-nya.

Kondisi Haiti sebetulnya tidak selalu seperti saat ini. Dahulu, Haiti sempat menjadi salah satu koloni terkaya di Benua Amerika. Haiti dulu menjadi lambang penghapusan perbudakan dan kesetaraan ras.

Mengapa Haiti kini menjadi negara miskin dan berbahaya? Faktor-faktor apa saja yang menghambat pertumbuhan Haiti?

Utang Menumpuk

Walau telah merdeka dari Prancis tahun 1804, Haiti tidak pernah secara resmi lepas dari pengaruh negara lain. Prancis baru mengakui kemerdekaan Haiti tahun 1825 setelah koloninya itu setuju membayar biaya reparasi yang diperkirakan bernilai 21 miliar dolar (dalam nilai saat ini). Selama 122 tahun, sebanyak 80 persen pendapatan Haiti digunakan untuk melunasi utang itu.

Setelah lepas dari Prancis, masuklah AS ke Haiti. Tahun 1915, Presiden Woodrow Wilson mengirim angkatan laut ke Haiti dengan maksud mengembalikan stabilitas politik di sana. Selama dua dekade pendudukannya di Haiti, AS mengendalikan keamanan dan keuangan Haiti. Selama masa pendudukan AS, terjadi hal-hal seperti segregasi rasial, kerja paksa, dan sensor pers, serta penggulingan presiden dan legislatif yang menentang kehadiran AS.

Baca juga: Peristiwa Sejarah 12 Januari, Hari Kelam Gempa Luluh Lantakkan Haiti

Sekitar lima belas ribu orang Haiti tewas dalam pemberontakan melawan pemerintahan AS. Presiden Franklin D. Roosevelt akhirnya menarik mundur pasukan AS  tahun 1934 sebagai bagian dari kebijakan Good Neighbor Policy.

 Ketidakstabilan Politik

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com