Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Saja Para Pemimpin Hamas?

Kompas.com - 04/03/2024, 13:39 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Sumber BBC

Pihak berwenang Yordania mengetahui upaya pembunuhan tersebut dan menangkap dua anggota Mossad. Mendiang Raja Hussein dari Yordania meminta Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk memberikan penawar racun yang disuntikkan kepada Meshaal.

Menghadapi tekanan dari Presiden AS saat itu, Bill Clinton, Netanyahu akhirnya memberikan obat penawar tersebut setelah awalnya menolak permintaan itu.

Meshaal, yang tinggal di Qatar, mengunjungi Jalur Gaza untuk pertama kalinya tahun 2012. Ia diterima oleh para pejabat Palestina dan banyak warga Palestina keluar untuk menyambutnya.

Hamas memilih Ismail Haniyeh untuk menggantikan Meshaal sebagai kepala biro politik pada tahun 2017, dan Meshaal menjadi kepala biro politik Hamas di luar negeri.

Mahmud Zahar

Mahmoud Zahar lahir di Gaza tahun 1945. Ayahnya seorang Palestina dan ibunya orang Mesir. Ia dinilai sebagai salah satu pemimpin Hamas yang paling menonjol, dan anggota kepemimpinan politik gerakan tersebut.

Dia bersekolah di Gaza dan masuk universitas di Kairo, kemudian bekerja sebagai dokter di Gaza dan Khan Younis sampai Israel memecatnya karena posisi politiknya.

Mahmoud Zahar ditahan di penjara Israel tahun 1988, beberapa bulan setelah berdirinya Hamas. Dia termasuk di antara orang-orang yang dideportasi Israel ke tanah tak bertuan pada tahun 1992. Dia menghabiskan waktu satu tahun di tempat itu.

Dengan kemenangan Hamas dalam pemilihan umum Palestina tahun 2006, Zahar bergabung dengan Kementerian Luar Negeri di pemerintahan Perdana Menteri Ismail Haniyeh yang baru dibentuk sebelum akhirnya dibubarkan.

Israel berusaha membunuh Zahar tahun 2003, saat sebuah pesawat menjatuhkan bom di rumahnya di Kota Gaza. Serangan itu menyebabkan dia mengalami luka ringan dan putra sulungnya, Khaled, tewas.

Putra keduanya, Hossam, yang merupakan anggota Brigade al-Qassam, tewas dalam serangan udara Israel di Gaza tahun 2008.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com