Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Solusi Dua Negara untuk Penyelesaian Konflik Palestina?

Kompas.com - 23/01/2024, 11:41 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Sumber Guardian,AFP

Selain itu, jika pun Israel dipaksa untuk mengakhiri pemerintahan militernya di lokasi itu, orang-orang Palestina sendiri sudah sangat terpecah. Kelompok seperti Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang diakui secara internasional mendukung solusi dua negara, sementara gerakan Islamis Hamas ingin penghancuran Israel.

Apakah penolakan Netanyahu sesuatu yang baru?

Tidak. Netanyahu yang menjadi Perdana Menteri Israel dengan masa jabatan terpanjang itu tidak pernah menerima gagasan negara Palestina.

Tahun 2009, Netanyahu mengatakan "negara Palestina" secara teoritis bisa berdampingan dengan Israel, tetapi kondisinya akan begitu ketat sehingga tidak akan dianggap sebagai negara berdaulat, tanpa militer atau kontrol atas wilayah udaranya sendiri.

Tahun 2017, ia mengatakan Palestina bisa memiliki "negara minus". Sementara para politisi Israel berbicara tentang mempertahankan "kontrol keamanan" atas semua wilayah itu, yang oleh orang Palestina dilihat sebagai pengawasan.

Bagaimana dengan Proposal Satu Negara"?

Banyak orang Palestina dan sejumlah orang Israel kini menganjurkan "solusi satu negara". Dalam konsep itu sebuah negara sekuler binasional diciptakan.

Pemerintah Israel menilai hal itu tidak dapat diterima karena pada dasarnya akan menjadi akhir dari negara Yahudi. Soalnya, mereka secara demograif tidak akan menduduki posisi mayoritas dalam "solusi satu negara".

Orang-orang Palestina dan pendukungnya, dan bahkan beberapa kaum Zionis yang ingin Israel mengubah kebijakannya, mengatakan situasi saat ini pada dasarnya adalah "kenyataan satu negara". Namun Israel memiliki kontrol besar dengan menerapkan rezim apartheid, membedakan hak warganya berdasarkan ras. Israel mengecam klaim apartheid itu dan menyebutnya sebagai "fiktif".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com