Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Besar Inggris dalam Membangun Singapura Jadi Kota Metropolitan

Kompas.com - 08/12/2023, 11:07 WIB
Albertus Adit,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Sumber Roots

Inggris meminta pasangan tersebut menyerahkan kekuasaan dan hak mereka atas tanah untuk mendapatkan pembayaran sekaligus, menaikkan tunjangan, dan izin untuk terus tinggal di Singapura.

Untuk semakin mengurangi kedudukan mereka, Inggris membagi kawasan kerajaan Melayu di Kampong Glam dengan memotong jalan Victoria Street dan North and South Bridge di tempat tersebut.

Dan kemudian perjanjian tersebut memperjelas bahwa "East India Company" mempunyai kendali penuh atas Singapura dan pulau-pulau sekitarnya.

Perjanjian terpisah yang ditandatangani antara Inggris dan Belanda pada tahun 1824 menjelaskan lebih lanjut kepentingan teritorial kedua kekuatan kolonial.

Misalnya, disebutkan bahwa Belanda yang memiliki kendali penuh atas pulau-pulau di Indonesia, tidak akan mengajukan klaim atas koloni Inggris di Singapura.

Untuk menandai penyerahan resmi ini, dilakukan dengan penghormatan 21 senjata yang ditembakkan di tiga pulau Singapura termasuk Pulau Ubin.

John Crawfurd, yang mengambil alih Farquhar sebagai penduduk pada Juni 1823, berlayar mengelilingi Singapura dengan kapalnya selama 10 hari untuk menunjukkan kekuatan Inggris.

Crawfurd kemudian menjabat sebagai residen selama sekitar tiga tahun. Ia berpegang teguh pada cita-cita Raffles untuk koloni tersebut, sambil memperhatikan dan mempertahankan sejumlah kebijakan Farquhar.

Baca juga: Usai Penantian 7 Tahun, Pasangan Ini Langsung Miliki Bayi Kembar Tiga

Meskipun kurang populer di kalangan penduduk setempat dibandingkan Farquhar, Crawfurd secara umum dianggap sebagai administrator yang efektif, bijaksana, dan teliti yang berhasil dengan pertumbuhan serta perkembangan koloni berikutnya. Dia, misalnya, mendapatkan investasi dan membantu Singapura membangun sistem hukum.

Pada 1826, Singapura menjadi bagian dari Permukiman Selat bersama wilayah seperti Penang dan Malaka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com