Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/11/2021, 14:02 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber History

KOMPAS.com – Selama Perang Dingin, Blok Barat pimpinan Amerika Serikat (AS) dan Blok Timur pimpinan Uni Soviet saling bersaing dalam berbagai hal.

Banyak pihak meyakini Perang Dingin dimulai tak lama setelah Perang Dunia II yakni pada 1947 dan berakir pada 1991 saat keruntuhan Uni Soviet.

Selama Perang Dingin, persaingan antara Blok Barat dan Blok Timur terjadi dalam berbagai aspek seperti ekonomi, teknologi, perlombaan senjata, hingga persaingan luar angkasa.

Baca juga: Sejarah Perang Dingin: Latar Belakang dan Persaingannya

Apalagi, kedua belah pihak mengembangkan senjata nuklirnya masing-masing dan berpotensi terjadi perang nuklir dan Perang Dunia III.

Kala itu, dunia khawatir jika pertempuran benar-benar meletus, Blok Barat dan Blok Timur tak akan segan menggunakan kekuatan nuklirnya yang memiliki efek destruktif yang mengerikan.

Sepanjang Perang Dingin, Blok Barat dan Blok Timur hampir saja terjerumus ke dalam pertempuran berskala besar.

Berikut enam insiden yang hampir menjerumuskan Perang Dingin menjadi Perang Dunia III.

Baca juga: 4 Dampak Perang Dingin secara Global: Positif dan Negatif

1. Krisis Rudal Kuba

Pesawat Angkatan Laut AS terbang di atas kapal kargo Soviet selama Krisis Rudal Kuba.Wikimedia Commons Pesawat Angkatan Laut AS terbang di atas kapal kargo Soviet selama Krisis Rudal Kuba.

Krisis Rudal Kuba terjadi pada 1962. Krisis ini merupakan ketegangan antara AS dan Uni Soviet di mana kedua belah pihak unjuk kekuatan rudal dalam Perang Dingin.

Peristiwa ini berlangsung antara 16 Oktober 1962 hingga 20 November 1962.

Peristiwa ini tak lepas setelah Revolusi Kuba pada 1959 di mana pemimpin Revolusi Kuba, Fidel Castro, bersekutu dengan Uni Soviet.

Kala itu, AS menempatkan rudal berkekuatan nuklir di Italia dan Turki. Uni Soviet membalas dengan menempatkan rudal serupa di Kuba.

Ancaman itu membuat orang-orang AS membangun tempat perlindungan di halaman belakang rumah mereka.

Baca juga: Berakhirnya Perang Dingin, Ditandai Runtuhnya Uni Soviet pada 1991

Hal ini memicu krisis yang membawa kedua negara ke ambang pertempuran fisik dan perang rudal, bahkan Perang Dunia III.

Ketegangan memuncak pada 24 Oktober 1962. Kala itu, kapal-kapal Uni Soviet menuju Kuba dan mendekati armada AS yang sedang melakukan blokade.

Apabila kapal-kapal Uni Soviet menembus blokade tersebut, perang nuklir sangat mungkin terjadi. Beruntungnya kapal-kapal Uni Soviet tak menembus barisan blokade.

Krisis Kuba akhirnya tak menjadi perang nuklir habis-habisan, atau Perang Dunia III, setelah AS menyetujui tawaran pemimpin Uni Soviet, Nikita Khrushchev.

Khrushchev berjanji akan menyingkirkan rudalnya dari Kuba asalkan AS setuju untuk tidak menyerang Kuba dan melucuti instalasi rudal mereka di Turki.

Baca juga: Persaingan Perang Dingin di Berbagai Bidang: Ekonomi, Atom, hingga Luar Angkasa

2. Insiden pesawat mata-mata U-2

pesawat mata-mata AS U-2 terparikir di kapal induk pada 1984.US NAVY via WIKIMEDIA COMMONS pesawat mata-mata AS U-2 terparikir di kapal induk pada 1984.

Pada 27 Oktober 1962, tepat ketika Krisis Rudal Kuba mencapai titik didihnya, sebuah pesawat mata-mata U-2 AS lepas landas dari Alaska.

Pesawat tersebut dalam perjalanan ke misi pengintaian rutin di dekat Kutub Utara. Pilot pesawat, Charles Maultsby seharusnya bernavigasi dengan panduan bintang-bintang di langit sebagai penunjuk arah.

Tetapi di tengah perjalanan, pandangannya terhadap langit malam menjadi sangat kabur oleh cahaya aurora borealis, atau "cahaya utara".

Tanpa bisa melihat bintang-bintang untuk membimbingnya, Maultsby menyimpang jauh dan secara tidak sengaja melintasi perbatasan ke Uni Soviet.

Karena situasi di Kuba berada di ujung tanduk, jalan memutar yang tidak disengaja dari Maultsby membawa konsekuensi yang mungkin menjadi bencana.

Baca juga: Sejarah Perang Dingin AS-Rusia, Adu Gagasan Liberal dan Komunis

Halaman:
Baca tentang
Sumber History
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com