Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Insiden Perang Dingin yang Nyaris Jadi Perang Dunia III

Kompas.com - 27/11/2021, 14:02 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber History

Uni Soviet mendeteksi adanya pesawat tersebut. Mereka khawatir U-2 adalah pesawat pengebom.

Uni Soviet lantas mengerahkan beberapa jet tempur MiG dengan misi menghancurkan pesawat AS tersebut.

Angkatan Udara AS juga merespons dengan mengirimkan dua F-102 yang dipersenjatai rudal berhulu ledak nuklir demi menggiring Maultsby dan pesawatnya kembali ke Alaska.

Beruntungnya, Maultsby bisa membawa U-2-nya keluar dari wilayah udara Uni Soviet sebelum dia bisa dicegat MiG Uni Soviet.

Baca juga: Perang Saudara yang Berkaitan dengan Perang Dingin

3. Insiden kapal selam B-59

Bertepatan dengan Krisis Kuba juga, sebuah insiden kecil terjadi di atas kapal selam Uni Soviet yang berpotensi memecahkan Perang Dingin menjadi Perang Dunia III.

Pada 27 Oktober 1962, puncak Krisis Rudal Kuba, kapal perusak AS USS Beale mulai menjatuhkan senjata anti-kapal selam di dekat kapal selam Uni Soviet B-59 yang bersenjata nuklir.

Kapal selam tersebut bersembunyi di dekat garis blokade AS di sekitar Kuba.

Senjata kapal selam tersebut sebenarnya merupakan peringatan tidak mematikan yang dimaksudkan untuk memaksa B-59 muncul ke permukaan.

Tetapi, kapten kapal selam B-59 mengira senjata tersebut sebagai bahan peledak langsung.

Baca juga: 5 Pesawat Era Perang Dingin yang Masih Andal untuk Bertempur

Sang kapten dengan marah memerintahkan anak buahnya untuk menyiapkan torpedo berhulu ledak nuklir dan bersiap untuk menyerang.

Tetapi komandan kedua B-59, Vasili Arkhipov, menolak untuk memberikan persetujuannya.

Setelah menenangkan kapten, Arkhipov dengan tenang meyakinkan rekan-rekannya untuk membawa B-59 ke permukaan dan meminta perintah baru dari Moskwa.

Kapal selam itu akhirnya kembali ke Uni Soviet tanpa insiden yang berujung petaka. Lebih dari 40 tahun kemudian, cerita tersebut akhirnya terungkap.

Baca juga: Berakhirnya Perang Dingin

4. Kesalahan Komputer NORAD 1979

Pusat Komando NORAD, Gunung Cheyenne, Colorado, AS , pada 2005.US AIR FOCE via WIKIMEDIA COMMONS Pusat Komando NORAD, Gunung Cheyenne, Colorado, AS , pada 2005.

Pada akhir 1970-an, baik AS maupun Uni Soviet mengandalkan sistem komputer untuk mendeteksi kemungkinan serangan nuklir.

Namun, penggunaan komputer rupanya mendatangkan dengan serangkaian risiko baru dalam bentuk alarm dan gangguan palsu.

Yang paling terkenal dari kesalahan tersebut terjadi di Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara Colorado, atau NORAD.

Pagi hari tanggal 9 November 1979, teknisi di lokasi tersebut menerima peringatan darurat bahwa Uni Soviet telah meluncurkan rentetan rudal ke Amerika Utara.

Yakin bahwa serangan nuklir akan segera terjadi, program pertahanan udara AS mengerahkan 10 pesawat tempur pencegat.

Baca juga: Dampak Perang Dingin di Berbagai Bidang

Komando juga memerintahkan “pesawat kiamat” presiden AS untuk lepas landas dan memperingatkan kontrol peluncuran untuk mempersiapkan rudal sebagai serangan balasan.

Kepanikan segera mereda setelah NORAD mengkroscek dengan data satelitnya dan menyadari bahwa peringatan nuklir tidak lebih dari sekadar alarm palsu.

Setelah diperiksa lebih lanjut, mereka menemukan bahwa seorang teknisi secara tidak sengaja menjalankan program pelatihan yang menyimulasikan serangan Uni Soviet ke AS.

Insiden itu membuat komunitas internasional terkejut karena hampir saja Perang Dunia III pecah.

Halaman:
Baca tentang
Sumber History
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Internasional
Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Internasional
Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Internasional
Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Internasional
Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com