Pada tahun 1931, Republik Soviet China, dengan populasi sekitar 10 juta, didirikan di China selatan.
Namun, entitas itu segera dihancurkan oleh kampanye militer nasionalis. Mao serta sisa-sisa pasukannya melarikan diri dalam Long March (1934–1935) ke Yan'an di China utara.
Selama pawai itulah, Mao mencapai posisi kepemimpinan di PKC yang dia pegang sampai kematiannya pada tahun 1976.
Pemimpin penting lainnya yang mendukungnya pada periode itu adalah Zhou Enlai dan Zhu De.
Baca juga: Jackie Chan Disebut Berhasrat Ingin Gabung Partai Komunis China
Singkat cerita, pasca-pendudukan Jepang, perang saudara China dimulai kembali pada tahun 1946.
Program reformasi tanah PKC meningkatkan dukungan petaninya.
Sementara itu, ketidakmampuan dan demoralisasi nasionalis membuat mereka kehilangan dukungan.
Pada tahun 1949, nasionalis dikalahkan dan mundur ke Taiwan. PKC dan sekutunya lantas mendirikan Republik Rakyat China.
Baca juga: Kado Pahit Partai Komunis Jepang untuk HUT Ke-100 Partai Komunis China
Dalam beberapa tahun berikutnya, kehidupan PKC dipenuhi dengan ketidaksepakatan yang serius selama pembangunan negara.
Pada awalnya, PKC mengadopsi model pembangunan Soviet dan bersekutu erat dengan Uni Soviet.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.