KOMPAS.com - China sering disebut-sebut sebagai raksasa ekonomi dunia baru. AS awalnya mendominasi, namun saat China masuk, kekuatannya seolah tak terbendung lagi.
Reformasi ekonomi sejak 1978, dianggap membuat China jadi negara adidaya.
Bahkan dilansir CNBC, pada 2010, China mengambil alih posisi Jepang sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia.
Beberapa ekonom lantas memprediksi ekonomi China akan melesat melampaui AS pada 2030.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi China Melambat akibat Utang hingga Pandemi Covid-19
Kesuksesan China ini berawal diawali dengan serangkaian reformasi ekonomi di era Deng Xiaoping (1978-1989).
Reformasi ini membawa perekonomian China yang dulu terisolasi menjadi lebih terbuka.
Sejak itulah ekonomi China tumbuh 10 persen rata-rata per tahun.
Dalam waktu tiga dekade, China telah berhasil mengalami kemajuan di bawah kepemimpinan empat presiden, Deng Xiaoping, hingga Xi Jinping.
Ini juga didorong jaringan pabrik yang memproduksi berbagai macam hal, mulai dari mainan hingga telepon genggam.
Baca juga: Bank Sentral: Ekonomi China Hadapi Tantangan karena Salah Urus Perusahaan
Masuknya China ke organisasi perdagangan dunia (WTO) pada 2001 semakin mengukuhkan posisi China sebagai bagian dari pusat manufaktur dan perdagangan dunia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.