Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senjata Perang Dunia II: Dari Senapan Mesin sampai Bom Atom

Kompas.com - 17/11/2021, 20:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Hawker Hurricane menyumbang lebih dari 60 persen kemenangan udara RAF selama Pertempuran Inggris dan menyetop langkah maju Nazi Jerman di Eropa.

Baca juga: Puluhan Kapal Hantu Jepang yang Tenggelam dalam Perang Dunia II Terangkat ke Permukaan

Katyusha

Peluncur roket milik Uni Soviet, Katyusha, sangat ditakuti prajurit Nazi Jerman karena antamannya karena menyebarkan serpihan logam ke berbagai arah.

Suara yang dihasilkan begitu nyaring dan membuat prajurit musuh semakin menciut.

Ada beberapa teori mengapa BM-13 ini dijuluki Katyusha. Salah satu teori mengatakan, suara yang dihasilkan ketika meluncurkan roket sama dengan nada lagu tersebut.

Roket-roket yang dibawa Katyusha memiliki hulu ledak tinggi yakni 5 kilogram. Roket-roket tersebut memiliki jangkauan 8,5 kilometer dan radius fragmentasi eksplosif saat menghantam lebih dari 10 meter.

Baca juga: 5 Senjata Paling Mematikan dalam Perang Dunia II

Bom Atom

Bom atom jadi senjata paling diingat dalam Perang Dunia II. Efeknya terus berlanjut selama beberapa dekade pasca-berakhirnya Perang Dunia II.

Pada 6 Agustus 1945, AS mengirim bom atom yang dinamai Little Boy dan dijatuhkan di atas kota Hiroshima.

Bom tersebut meledak dengan daya ledak sekitar 15 kiloton TNT dan memiliki efek destruktif yang sangat parah, menewaskan sedikitnya 140.000 orang seketika.

Bom atom kedua yang dijuluki Fat Man dijatuhkan di atas Nagasaki pada 9 Agustus 1945, meluluhlantakkan Nagasaki dan membuat sedikitnya 246.000 orang tewas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com