Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

5 Perang yang Masih Terjadi Saat Ini, termasuk Korea dan Yaman

Kompas.com - 09/11/2021, 18:15 WIB

KOMPAS.com - Hingga tahun 2021 setidaknya ada lima perang yang masih terjadi saat ini, atau secara teknis belum selesai karena belum ada perjanjian damai.

Perang-perang yang masih berlangsung ini memakan sangat banyak nyawa, mulai puluhan ribu bahkan jutaan.

Melansir World Population Review, berikut adalah daftar lima perang yang masih terjadi saat ini.

Baca juga: Kisah Perang: Invasi Soviet ke Afghanistan yang Berujung Lahirnya Taliban

1. Perang Korea

Ilustrasi Perang Korea dari Korean War Museum and Memorial of Dandong.WIKIMEDIA COMMONS Ilustrasi Perang Korea dari Korean War Museum and Memorial of Dandong.
Perang Korea dimulai pada 25 Juni 1950, ketika 75.000 Tentara Rakyat Korea Utara terjun melintasi batas paralel ke-38, yang memisahkan Republik Demokratik Korea di Utara yang didukung Soviet, dan Republik Korea di selatan yang pro-Barat.

Negosiasi dimulai pada Juli 1951, tetapi terhambat karena persoalan nasib tawanan perang.

Tanggal 27 Juli 1953, Korea Utara, China dan Amerika Serikat menandatangani perjanjian gencatan senjata Perang Korea.

Akan tetapi, Korea Selatan keberatan dengan pembagian Korea dan tidak menyetujui gencatan senjata atau menandatangani perjanjian damai formal.

Jadi, meskipun pertempuran di medan laga telah berakhir, secara teknis Perang Korea masih berlangsung.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah korban tewas dari Perang Korea diperkirakan hampir 40.000 dari militer AS, 46.000 dari tentara Korea Selatan, 215.000 tentara Korea Utara, 400.000 tentara China, dan 4 juta warga sipil.

Baca juga: Perang Korea 1950: Bagaimana Akhirnya dan Kenapa Korsel-Korut Tidak Bersatu

2. Perang Afghanistan

Ilustrasi prajurit Mujahidin menembakkan rudal anti-pesawat yang bisa diluncurkan dari bahu, saat Uni Soviet menginvasi Afghanistan pada 1979-1989. Senjata ini diberikan AS tahun 1987.WIKIMEDIA COMMONS Ilustrasi prajurit Mujahidin menembakkan rudal anti-pesawat yang bisa diluncurkan dari bahu, saat Uni Soviet menginvasi Afghanistan pada 1979-1989. Senjata ini diberikan AS tahun 1987.
Perang di Afghanistan sudah berlangsung sejak 1979 ketika Soviet melakukan invasi. Fase terbaru dimulai pada 2001 saat pasukan AS dan PBB serta sekutu Afghanistan memerangi Taliban.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke