KOMPAS.com - Perang Korea 1950 berakhir tanpa perjanjian damai, sehingga secara teknis Korea Selatan dan Korea Utara sampai sekarang masih berperang.
Sejauh ini ujung dari Perang Korea adalah gencatan senjata, dan upaya-upaya untuk melakukan perjanjian damai selalu menemui jalan buntu.
Lantas bagaimana akhir dari Perang Korea pada 1950 serta kenapa Korsel dan Korut tidak bersatu? Berikut adalah rangkuman sejarahnya.
Baca juga: Kisah Perang: Terciptanya 2 Korea dari Medan Laga dan Gencatan Senjata Terlama
Tentara Amerika Serikat saat berada di jalanan Kota Incheon, Korea Selatan, ketika terjadi Perang Korea, September 1950.
Pada 1948, Korea Utara dan Korea Selatan dipisah oleh garis paralel ke-38, garis lintang yang melintasi Semenanjung Korea.
Korea Utara menjadi negara sosialis yang dipimpin Kim Il Sung dan didukung Uni Soviet, sedangkan Korea Selatan menjadi negara kapitalis yang dipimpin oleh Syngman Rhee dan didukung AS.
Alasan mengapa Korea terbagi menjadi dua, karena diharapkan dapat menyeimbangkan kekuatan di Asia Timur, tetapi baik Korea Utara dan Korea Selatan memandang satu sama lain sebagai negara yang tidak sah.
Serangkaian pertempuran perbatasan pun terjadi, hingga akhirnya berujung Perang Korea pada 1950.
Baca juga: Kisah Perang: Kenapa Thailand Tidak Pernah Dijajah?
Invasi ini adalah aksi militer pertama di Perang Dingin. Pada Juli pasukan Amerika Serikat (AS) memasuki medan perang atas nama Korea Selatan, dan seperti biasa mereka memerangi komunisme.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.