Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persaingan Perang Dingin di Berbagai Bidang: Ekonomi, Atom, hingga Luar Angkasa

Kompas.com - 22/10/2021, 16:34 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber History

KOMPAS.com - Persaingan Perang Dingin meliputi berbagai bidang seperti senjata atom, perekonomian, kebijakan luar negeri, hingga teknologi luar angkasa.

Ini terjadi karena Perang Dingin adalah persaingan Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet dalam merebut pengaruh negara lain, guna memperkuat bloknya masing-masing.

Perang Dingin terjadi pada tahun 1947 setelah Perang Dunia II berakhir, ketika hubungan AS dengan Uni Soviet memburuk setelah bersekutu dalam blok Poros.

Baca juga: Perang Dingin: Terjadi pada Tahun 1947 dan Latar Belakangnya

Poster serial CNN, Cold War. Tampilkan Perang Dingin AS-Rusia.CNN Poster serial CNN, Cold War. Tampilkan Perang Dingin AS-Rusia.
Persaingan Perang Dingin di bidang ekonomi

Ketika awal Perang Dingin terjadi pada tahun 1947, AS meluncurkan Marshall Plan atau Rencana Marshall.

Singkatnya, Marshall Plan adalah bantuan AS kepada negara-negara yang berada di bawah pengaruh mereka.

Bantuan diberikan agar negara-negara Eropa dapat membangun kembali wilayahnya setelah Perang Dunia II.

Perang Dingin mencapai puncaknya pada 1948-1953. Pada periode ini Soviet tidak berhasil memblokade sektor-sektor Berlin barat yang dikuasai Barat (1948-1949).

Amerika Serikat dan sekutu Eropanya lalu membentuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), sedangkan Soviet punya Pakta Warsawa yang menyatukan mereka dengan Albania, Bulgaria, Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, dan Romania.

Persaingan teknologi pada masa Perang Dingin

Di bidang teknologi, persaingan AS dan Uni Soviet dalam Perang Dingin mencakup pembuatan senjata atom dan bom nuklir.

Pada 1950, Laporan Dewan Keamanan Nasional AS yang dikenal sebagai NSC-68 mengungkap rencana presiden Harry Truman untuk menangkal ekspansionisme komunis, sehingga meningkatkan anggaran pertahanan empat kali lipat.

Melansir History, secara khusus para pejabat Amerika mendorong pengembangan senjata atom seperti yang mengakhiri Perang Dunia II.

Sejumlah orang menyaksikan ledakan eksperimental pada 25 April 1952 dari bom termonuklir atau bom hidrogen model H, 'saudara' dari bom atom yang diluncurkan di Hiroshima dan Nagasaki pada 1945. Pada 73 tahun lalu, Agustus 1945, AS menjatuhkan bom 'Little Boy' di Kota Hiroshima, Jepang, sebagai tahap akhir PD II yang menewaskan lebih dari 120.000 orang. Setelah Hiroshima, Kota Nagasaki menjadi sasaran berikutnya.AFP PHOTO/FILES Sejumlah orang menyaksikan ledakan eksperimental pada 25 April 1952 dari bom termonuklir atau bom hidrogen model H, 'saudara' dari bom atom yang diluncurkan di Hiroshima dan Nagasaki pada 1945. Pada 73 tahun lalu, Agustus 1945, AS menjatuhkan bom 'Little Boy' di Kota Hiroshima, Jepang, sebagai tahap akhir PD II yang menewaskan lebih dari 120.000 orang. Setelah Hiroshima, Kota Nagasaki menjadi sasaran berikutnya.
Sebelumnya pada 1949 Soviet mengetes bom atom mereka sendiri, lalu ditanggapi Truman dengan pengumuman AS akan membuat senjata atom yang lebih dahsyat, seperti bom hidrogen atau superbomb.

Baca juga: MK-Ultra: Proyek Rahasia CIA dalam Pengendali Pikiran Selama Perang Dingin

Tes bom hidrogen pertama dilakukan di Kepulauan Marshall, yang menciptakan bola api seluas 40 km persegi dan menghancurkan sebuah pulau, serta menimbulkan lubang besar di dasar laut.

Bom itu dikatakan dapat menghancurkan separuh wilayah Manhattan.

Pada 1962 Soviet secara diam-diam memasang rudal di Kuba yang dapat diluncurkan ke kota-kota AS.

Ancaman itu lalu membuat orang-orang Amerika membangun tempat perlindungan di halaman belakang rumah mereka.

Hal ini memicu krisis rudal Kuba (1962), konfrontasi yang membawa kedua negara ke ambang perang sebelum kesepakatan dicapai untuk menarik rudal.

Persaingan Perang Dingin di luar angkasa

Pada 4 Oktober 1957, Soviet meluncurkan Sputnik yang artinya "teman perjalanan", yaitu satelit pertama buatan manusia yang ditempatkan di orbit Bumi

Peluncuran Sputnik membuat Amerika geram, dan karena tidak mau kalah, pada 1958 AS meluncurkan satelitnya sendiri, Explorer I, yang dirancang oleh Angkatan Darat AS di bawah awahan ilmuwan roket Wernher von Braun.

Pada tahun yang sama, presiden Dwight Eisenhower menandatangani perintah umum untuk mendirikan Natioan Aeronautics and Space Administration (NASA).

Foto yang diambil pada 3 Juli 1961, menampilkan sosok kosmonot Soviet, Yuri Gagarin, saat mengunjungi Finlandia.Wikimedia Commons Foto yang diambil pada 3 Juli 1961, menampilkan sosok kosmonot Soviet, Yuri Gagarin, saat mengunjungi Finlandia.
Soviet kembali membalasnya dengan menerbangkan manusia pertama ke luar angkasa pada April 1961.

Baca juga: Kontroversi Dwight D Eisenhower, Presiden AS era Perang Dingin

Pada Mei 1961 Alan Shepard menjadi orang Amerika pertama di luar angkasa.

John F Kennedy kemudian berjanji akan mendaratkan manusia di bulan pada akhir periode itu, dan diwujudkan oleh Neil Armstrong.

Perang Dingin di hubungan luar negeri

Pada Juni 1950, aksi militer pertama Perang Dingin dimulai ketika Tentara Rakyat Korea Utara yang didukung Soviet menyerbu tetangganya yang pro-Barat di selatan.

Banyak pejabat Amerika khawatir ini adalah langkah pertama dalam kampanye komunis untuk mengambil alih dunia, dan menganggap bahwa non-intervensi bukanlah pilihan.

Truman mengirim militer Amerika ke Korea, tetapi Perang Korea akhirnya terjadi dan berakhir pada tahun 1953.

Pada 1955, Amerika Serikat dan anggota lain dari NATO menjadikan Jerman Barat sebagai anggota NATO dan mengizinkannya melakukan militerisasi ulang.

Sengketa internasional lainnya pun menyusul. Pada awal 1960-an. Invasi Teluk Babi pada 1961 dan krisis misil Kuba tahun berikutnya adalah contoh persaingan Perang Dingin lainnya.

Baca juga: Perang Korea 1950: Bagaimana Akhirnya dan Kenapa Korsel-Korut Tidak Bersatu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com