Dia menjadi pahlawan bagi banyak kaum revolusioner, terutama mereka yang terlibat dalam penyerbuan Bastille, dan ia dipilih untuk mewakili para bangsawan di Estates-General, kemudian bergabung dengan Majelis Nasional.
Duke melepaskan gelar kerajaannya dan diberi nama Philippe galite (kesetaraan) oleh Komune Paris, pemerintah Paris antara tahun 1792 dan 1795.
Setelah mengetahui bahwa sepupunya telah menyerukan eksekusinya, Raja XVI berkata, "Saya sangat sedih melihat Monsieur d'Orleans, kerabat saya, memilih saya mati."
Pada 1793, setelah beberapa tahun bertugas di militer Perancis, Louis Philippe membelot ke Austria, bersama dengan jenderal Perancis, Charles-Francois du Perier Dumouriez.
Hal itu menyebabkan kemarahan di Paris.
Pada 6 November 1793, Louis Philippe dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Revolusioner dan dipenggal dengan guillotine pada hari yang sama.
Baca juga: 7 Tokoh Sejarah yang Tumbuh Sebagai Seorang Yatim Piatu
Georges Danton terinspirasi untuk membantu perjuangan revolusioner, bergabung dengan penjaga sipil (garde borjuis) pada 1789.
Pada 1790, bersama dengan beberapa revolusioner militan ia mendirikan Cordeliers Club, yang dibuat untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran. bertentangan dengan hak-hak manusia.
Pada 10 Agustus 1792, diangkat menjadi Menteri Kehakiman karena dianggap berjasa dalam penyerbuan di Istana Tuileries oleh Garda Nasional Komune Paris.
Pada April 1793, Danton menjadi presiden pertama Komite Keamanan Publik. Berbagai upaya ia lakukan untuk merundingkan perdamaian dengan Austria, tetapi gagal.
Ketika Revolusi Perancis semakin lebih ekstrem, Danton mulai menyerukan pendekatan yang lebih moderat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.