Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tokoh yang Mati Dipenggal Selama Revolusi Perancis

Kompas.com - 25/09/2021, 14:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Hal itu menyebabkan kemarahan di Paris.
Pada 6 November 1793, Louis Philippe dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Revolusioner dan dipenggal dengan guillotine pada hari yang sama.

Baca juga: 7 Tokoh Sejarah yang Tumbuh Sebagai Seorang Yatim Piatu

6. Georges Danton

Georges Danton terinspirasi untuk membantu perjuangan revolusioner, bergabung dengan penjaga sipil (garde borjuis) pada 1789.

Pada 1790, bersama dengan beberapa revolusioner militan ia mendirikan Cordeliers Club, yang dibuat untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran. bertentangan dengan hak-hak manusia.

Pada 10 Agustus 1792, diangkat menjadi Menteri Kehakiman karena dianggap berjasa dalam penyerbuan di Istana Tuileries oleh Garda Nasional Komune Paris.

Pada April 1793, Danton menjadi presiden pertama Komite Keamanan Publik. Berbagai upaya ia lakukan untuk merundingkan perdamaian dengan Austria, tetapi gagal.

Ketika Revolusi Perancis semakin lebih ekstrem, Danton mulai menyerukan pendekatan yang lebih moderat.

Penolakannya yang terus-menerus terhadap tawaran kekerasan Maximilien Robespierre menyebabkan penangkapannya pada 30 Maret 1794, dan dia dipenggal dengan guillotine beberapa hari kemudian.

7. Maximilien Robespierre

Salah satu tokoh paling berpengaruh selama Revolusi Perancis, Maximilien Robespierre awalnya adalah seorang pengacara yang terpilih menjadi Estates-General.

Kemudian, ia menjabat sebagai bagian dari Majelis Konstituante Nasional, yang telah dibentuk dari Majelis Nasional pada 1789.

Robespierre menjadi populer dengan rakyat karena ide serangannya yang ganas terhadap monarki dan menyerukan reformasi demokrasi.

Pada 1790, Robespierre menjadi presiden dari Klub Jacobin yang radikal dan kemudian menjadi wakil pertama untuk Konvensi Nasional Paris.

Konvensi tersebut menghapuskan monarki, mendeklarasikan Perancis sebagai republik, dan mendakwa Louis XVI dengan pengkhianatan.

Perebutan kekuasaan terjadi antara Jacobin dan Girondin yang lebih moderat. Jacobin menggunakan pengaruh mereka dengan massa untuk merebut kendali, dan para pemimpin Girondin ditangkap.

Komite Keamanan Publik mengambil alih Perancis, dengan Robespierre menjadi kekuatan utamanya.

Di bawah perintah Robespierre, siapa pun yang dianggap sebagai musuh Revolusi Perancis akan dipenggal dengan guillotine, termasuk mantan teman Robespierre, Georges Danton.

Sekitar 17.000 orang secara resmi dieksekusi selama 11 bulan di bawah Pemerintahan Teror, ketika Robespierre berusaha mengkonsolidasikan kekuasaannya.

Pada 27 Juli 1794, Robespierre ditangkap setelah dikecam sebagai tiran dalam kontra-revolusi yang kemudian dikenal sebagai Reaksi Thermidorian.

Pada hari itu terjadi perkelahian hingga rahang Robespierre tertembak, tetapi tidak jelas apakah Robespierre menembak dirinya sendiri atau ditembak oleh salah satu penculiknya.

Keesokan harinya, Robespierre dan 21 pendukungnya dikirim ke guillotine. Algojo merobek perban yang menutupi rahangnya yang terluka, menyebabkan dia menangis kesakitan sebelum pedang guillotine yang jatuh menebas kepalanya.

Menurut saksi sejarah, orang banyak bersorak selama 15 menit atas kematiannya.

Baca juga: Tokoh Separatis Catalonia Carles Puigdemont Ditangkap di Italia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com