Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Wanita Cantik yang Melegenda dari Zaman China Kuno

Kompas.com - 02/09/2021, 10:36 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Ada berbagai cerita tentang kematian Diaochan. Ada veris cerita bahwa Diao Chan diperkenalkan kepada Guan Yu oleh saudara angkatnya Zhang Fei setelah kematian Lu Bu.

Namun, Guan Yu tidak menerimanya sebagai rampasan perang, justru memenggalnya dengan pedangnya. Peristiwa ini tidak muncul baik dalam catatan sejarah maupun novel "Romance of the Three Kingdoms", tetapi disebarkan melalui media massa, seperti opera dan storytelling.

Ada juga gagasan lain tentang apa yang terjadi pada Diao Chan, sebuah sumber yang mengatakan bahwa dia memang bertemu dengan Guan Yu, tetapi dia membiarkannya menjadi seorang biarawati.

Setelah mendengar itu, seeorang raja perang, Cao Cao, ingin mengambilnya sebagai miliknya. Namun, ketika berita itu sampai ke Diao Chan, dia bunuh diri.

Diaochan adalah orang yang nyata dalam sejarah China kuno. Dia tinggal di desa Muzhi, 3 km selatan kota Xinzhou di provinsi Shanxi dan nama aslinya adalah Ren Hongchang.

Di desa itu masih berdiri sebuah prasasti bertuliskan “Kampung halaman Diao Chan”, serta makam dan kuilnya. Itu semua dibangun untuk memperingati wanita terhormat yang mengorbankan dirinya untuk negara.

Baca juga: Perempuan Berdaya: Sejarah Revolusioner Wanita Pertama China, Qiu Jin, yang Mati Dipenggal

Yang Guifei

Ungkapan kuno untuk menggambarkan kecantikan Yang Guifei, "Wajahnya membuat semua bunga bersembunyi karena malu ketika dia lewat."

Suatu hari ketika dia sedang berjalan-jalan di istana kekaisaran Dinasti Tang, ia melihat mawar dan peony China sambil menangis karena dilarang meninggalkan istana dan dikurung seperti burung.

Begitu air matanya jatuh di kelopak bunga, kelopak bunga itu menyusut, yang diartikan bunga terkejut dengan kecantikannya dan menyembunyikan diri.

Yang Guifei atau Yang Yuhuan disebut dia adalah selir kekaisaran Kaisar Xuanzong dan biasa disebut Selir Kekaisaran Yang. Dia juga dikenal secara singkat dengan nama biarawati Taizhen.

Yang Yuhuan lahir di keluarga pejabat yang terkenal. Dia memiliki kecantikan alami dan karakter yang lembut.

Dia berbakat dalam musik, menyanyi, menari dan bermain kecapi. Dia pun memiliki pendidikan yang baik, sehingga membuatnya menonjol di antara selir kekaisaran dan memenangkan hati kaisar.

Kaisar Xuanzong, seorang penggemar musik, memerintahkan para pemusiknya untuk memainkan musik Song of Rainbow Skirt & Feathered Dress yang digubah olehnya untuk mengekspresikan perasaan cerianya melihat Selir Kekaisaran Yang.

Yang Guifei mempromosikan seluruh keluarganya ke jabatan tinggi untuk menunjukkan cintanya pada kaisar, tetapi mereka salah mengatur kekuasaan mereka, menyebabkan pemberontakan yang hampir membuat kaisar kehilangan tahtanya.

Pada tahun 755 M ketika pemberontakan militer "Pemberontakan Anshi (Anshizhiluan)" diluncurkan oleh pasukan lokal Dinasti Tang, Kaisar Tang Xuanzong, bersama dengan para selir melarikan diri dari Chang'an.

Ketika mereka tiba di Lereng Mawei, para pasukan tentara berpikir bahwa alasan pemberontakan adalah Yang Guifei.

Untuk menenangkan tentara, Kaisar Tang Xuanzong tidak punya pilihan selain memerintahkan Yang untuk bunuh diri di Lereng Mawei.

Pada generasi berikutnya, sebuah puisi panjang, "Song of the Everlasting Sorrow" ditulis oleh Bai Juyi yang menggambarkan cinta Kaisar untuk Yang Guifei dan kesedihan abadi atas kehilangannya.

Kisah Yang Yuhuan dan puisinya juga menjadi sangat populer di Jepang dan menjadi sumber inspirasi untuk novel klasik “The Tale of Genji”.

Untuk mengenangnya, ada makam Yang Yuhuan di Xingping, provinsi Shaanxi, di depannya berdiri patung marmer putih Yang Yuhuan.

Baca juga: Perempuan Berdaya: Mochizuki Chiyome, Pendiri Kelompok Ninja Wanita Abada ke-16

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com