Sementara Frances Elizabeth “Betty” Holberton, yang membuat aplikasi perangkat lunak pertama.
Letnan Grace Hopper juga memprogram mesin Mark I di Universitas Harvard selama perang, dan kemudian mengembangkan bahasa pemrograman komputer pertama.
Di Inggris, Alan Turing menemukan mesin elektro-mekanis yang disebut "Bombe" yang membantu memecahkan sandi Enigma Jerman.
Meskipun tidak secara teknis, apa yang sekarang kita sebut sebagai "komputer", Bombe adalah pelopor mesin Colossus, serangkaian komputer elektronik Inggris.
Selama perang, programmer seperti Dorothy Du Boisson dan Elsie Booker menggunakan mesin Colossus untuk memecahkan pesan yang dienkripsi dengan sandi Lorenz Jerman.
Baca juga: [Cerita Dunia] Es Krim yang Populer ketika Alkohol Dilarang di Amerika Sebelum Perang Dunia II
Laboratorium Radiasi MIT, atau "Lab Rad", memainkan peran besar dalam memajukan teknologi radar pada 1940-an.
Namun, tujuan awal lab radar itu adalah menggunakan radiasi elektromagnetik sebagai senjata, bukan bentuk pendeteksian.
“Gagasan pertama mereka yang mereka miliki adalah bahwa jika kita dapat mengirimkan seberkas energi elektromagnetik ke pesawat, mungkin kita dapat membunuh pilot,” kata Rob Wallace, spesialis pendidikan STEM di Museum PD II Nasional di New Orleans.
“Mereka memiliki gagasan bahwa mereka dapat menggunakan radiasi elektromagnetik seperti mereka menggunakan radiasi suara dalam sonar. Jadi mereka mulai bekerja untuk pengembangan radar," lanjutnya.
Radar membantu pasukan sekutu mendeteksi kapal dan pesawat musuh. Belakangan, itu terbukti memiliki banyak kegunaan non-militer, termasuk mendeteksi peristiwa cuaca besar, seperti badai.
Baca juga: Biden Sebut Korban Meninggal Covid-19 di AS Sama Seperti Korban Tewas Perang Dunia II
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.