Berikut 5 dampak positif dari globalisasi:
Pertama, globalisasi telah menyebabkan peningkatan tajam dalam perdagangan dan pertukaran ekonomi, tetapi juga multiplikasi pertukaran keuangan.
Pada 1970-an ekonomi dunia terbuka dan perkembangan kebijakan perdagangan bebas mempercepat fenomena globalisasi.
Antara 1950 dan 2010, ekspor dunia meningkat 33 kali lipat. Ini secara signifikan berkontribusi pada peningkatan interaksi antara berbagai wilayah di dunia.
Kedua, akselerasi pertukaran ekonomi ini telah menghasilkan pertumbuhan ekonomi global yang kuat juga.
Baca juga: Apa Itu Nation of Islam?
Ketiga, globalisasi mendorong perkembangan industri global dengan pesat yang memungkinkan banyak pertukaran teknologi dan komoditas.
Keempat, mempermudah pertukaran modal di antara para pemain keuangan dunia. Globalisasi keuangan ini telah berkontribusi pada kebangkitan pasar keuangan global di mana kontrak dan pertukaran modal berlipat ganda.
Kelima, pertukaran dan perkembangan budaya. Artinya, ada pertukaran informasi soal perbedaan adat istiadat dan kebiasaan di antara masyarakat lokal dari seluruh dunia.
Pada saat yang sama, buku, film, dan musik yang menggambarkan identitas budaya suatu negara, kini tersedia secara instan di seluruh dunia
Baca juga: 28 Negara Berbentuk Kerajaan yang Masih Eksis di Dunia, Apa Sajakah Itu?
Berikut 5 dampak negatif dari globalisasi:
Pertama, menghomogenkan budaya dunia. Itulah mengapa ciri-ciri budaya tertentu dari beberapa negara menghilang, dari bahasa hingga tradisi atau bahkan industri tertentu.
Kedua, hanya beberapa aktor (negara, perusahaan, individu) yang lebih diuntungkan dari fenomena globalisasi.
Sedangkan, yang lain terkadang dianggap sebagai “pecundang” globalisasi.
Faktanya, laporan dari Oxfam mengatakan bahwa 82 persen dari kekayaan yang dihasilkan dunia diberikan kepada 1 persen populasi, seperti yang dilansir dari You Matter.
Ketiga, globalisasi berdampak negatif terhadap lingkungan.