Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Globalisasi dan Dampaknya?

Kompas.com - 10/04/2021, 06:34 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Dunia ini masuk era globalisasi, di mana terjadi percepatan pergerakan dalam pertukaran banyak hal, mulai dari manusianya, barang, jasa hingga praktik budaya.

Globalisasi mendorong dan meningkatkan interaksi antara berbagai wilayah dan populasi di seluruh dunia.

Pengertian 

Melansir You Matter, dalam geografi, pengertian globalisasi adalah sekumpulan proses (ekonomi, sosial, budaya, teknologi, kelembagaan) yang berkontribusi pada hubungan antara masyarakat dan individu di seluruh dunia.

Ini adalah proses progresif di mana pertukaran dan aliran antara berbagai belahan dunia diintensifkan.

Dalam perekonomian, menurut Committee for Development Policy, globalisasi adalah proses meningkatnya saling ketergantungan ekonomi dunia sebagai akibat dari meningkatnya skala lintas perdagangan perbatasan komoditas dan jasa, arus modal internasional dan penyebaran teknologi yang luas dan cepat.

Itu mencerminkan ekspansi berkelanjutan dan integrasi bersama dari perbatasan pasar dan signifikansi yang berkembang pesat dari informasi dalam semua jenis kegiatan produktif dan pemasaran adalah dua kekuatan pendorong utama untuk globalisasi ekonomi.

Baca juga: Pangeran Philip Wafat, Pangeran Harry Akan Pulang ke Inggris, Meghan Ikut?

Era sejarah

Globalisasi, menurut catatan sejarah, bukanlah suatu proses yang baru saja terjadi pada era modern kini.

Fenomena global telah terjadi 60.000 tahun lalu, pada awal sejarah manusia, sebagaimana dikutip dari You Matter.

Dilandasi dengan pengertian bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki keingintahuan yang tinggi untuk menjajaki banyak hal dan menjelajah.

Sepanjang waktu, perdagangan atau pertukaran budaya masyarakat berkembang.

Selain itu, fenomena migrasi juga telah berkontribusi pada pertukaran populasi dengan ragam budayanya. Saat ini, dalam bentuk traveling pertukaran budaya berlangsung lebih cepat.

Fenomena ini terus berlanjut sepanjang sejarah, terutama melalui penaklukan militer dan ekspedisi eksplorasi.

Namun baru kemajuan teknologi di bidang transportasi dan komunikasi yang mempercepat globalisasi.

Khususnya setelah paruh kedua abad ke-20, perdagangan dunia meningkat pesat sedemikian rupa dalam dimensi dan kecepatan, sehingga istilah "globalisasi" mulai umum digunakan.

Baca juga: Seperti Apa Kehidupan di Negara Paling Bahagia Sedunia? WNI di Finlandia Bercerita...

Dampak

Globalisasi, suatu gerakan besar di dunia, apa saja dampaknya? Tentu saja tidak selalu positif, tapi ada dampak negatif dari globalisasi.

Berikut 5 dampak positif dari globalisasi:

Pertama, globalisasi telah menyebabkan peningkatan tajam dalam perdagangan dan pertukaran ekonomi, tetapi juga multiplikasi pertukaran keuangan.

Pada 1970-an ekonomi dunia terbuka dan perkembangan kebijakan perdagangan bebas mempercepat fenomena globalisasi.

Antara 1950 dan 2010, ekspor dunia meningkat 33 kali lipat. Ini secara signifikan berkontribusi pada peningkatan interaksi antara berbagai wilayah di dunia.

Kedua, akselerasi pertukaran ekonomi ini telah menghasilkan pertumbuhan ekonomi global yang kuat juga.

Baca juga: Apa Itu Nation of Islam?

Ketiga, globalisasi mendorong perkembangan industri global dengan pesat yang memungkinkan banyak pertukaran teknologi dan komoditas.

Keempat, mempermudah pertukaran modal di antara para pemain keuangan dunia. Globalisasi keuangan ini telah berkontribusi pada kebangkitan pasar keuangan global di mana kontrak dan pertukaran modal berlipat ganda.

Kelima, pertukaran dan perkembangan budaya. Artinya, ada pertukaran informasi soal perbedaan adat istiadat dan kebiasaan di antara masyarakat lokal dari seluruh dunia.

Pada saat yang sama, buku, film, dan musik yang menggambarkan identitas budaya suatu negara, kini tersedia secara instan di seluruh dunia

Baca juga: 28 Negara Berbentuk Kerajaan yang Masih Eksis di Dunia, Apa Sajakah Itu?

Berikut 5 dampak negatif dari globalisasi:

Pertama, menghomogenkan budaya dunia. Itulah mengapa ciri-ciri budaya tertentu dari beberapa negara menghilang, dari bahasa hingga tradisi atau bahkan industri tertentu.

Kedua, hanya beberapa aktor (negara, perusahaan, individu) yang lebih diuntungkan dari fenomena globalisasi.

Sedangkan, yang lain terkadang dianggap sebagai “pecundang” globalisasi.

Faktanya, laporan dari Oxfam mengatakan bahwa 82 persen dari kekayaan yang dihasilkan dunia diberikan kepada 1 persen populasi, seperti yang dilansir dari You Matter.

Ketiga, globalisasi berdampak negatif terhadap lingkungan.

Baca juga: Simbol Setanisme dalam Era Modern, Apa Artinya?

Perkembangan besar-besaran transportasi yang telah menjadi dasar globalisasi, juga bertanggung jawab atas masalah lingkungan yang serius seperti emisi gas rumah kaca, pemanasan global atau polusi udara.

Distribusi barang di seluruh dunia juga menimbulkan masalah sampah yang besar, terutama yang menyangkut polusi plastik.

Keempat, globalisasi menyebabkan pengangguran dunia, meskipun hal itu membawa beberapa kesempatan kerja.

Terlepas dari kenyataan bahwa itu membawa peluang kerja ke global, tetapi itu masih disalahkan untuk situasi saat ini, seperti yang dilansir dari UK Essays.

Misalnya, Indonesia menghadapi pengangguran dan kemiskinan yang meningkat ke tingkat yang tidak dialami dalam dua dekade, kondisi kesehatan yang memburuk, dan lingkungan alam yang rusak (Piasecki R dan Wolnicki M., 2004)

Kelima, globalisasi telah menyebabkan penyebaran budaya dan pengaruh barat dengan mengorbankan budaya lokal di negara berkembang. Misalnya gaya berpakaian dan kebiasaan makan, bahasa.

Baca juga: Apa Pentingnya Lapisan Es Abadi di Bumi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com