Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Biografi Tokoh Dunia] Ramses II, Firaun Mesir yang Memimpin 66 Tahun

Kompas.com - 05/04/2021, 18:05 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Thought.Co

Namun, beberapa tahun kemudian, Ramses dapat kembali ke Suriah yang dikuasai orang Het dan akhirnya mendesak mereka lebih jauh ke utara. Itu suatu prestasi yang belum pernah dilakukan firaun manapun selama lebih dari satu abad.

Selain melawan orang Het di Suriah, Ramses memimpin upaya gerakan militer di wilayah lain.

Dia menghabiskan beberapa waktu, bersama putra-putranya, dalam aksi militer di Nubia, yang telah ditaklukkan dan dijajah oleh Mesir beberapa abad sebelumnya, tetapi terus berkonflik.

Dalam peristiwa yang mengejutkan, Mesir benar-benar menjadi tempat perlindungan bagi raja Het yang digulingkan, Mursili III.

Ketika pamannya, raja baru ?attušili III menuntut ekstradisi Mursili, Ramses menyangkal semua pengetahuan tentang kehadiran Mursili di Mesir.

Akibatnya, kedua negara berada di ambang perang selama beberapa tahun, menurut catatan biografi tokoh dunia. 

Pada 1258 SM, mereka memilih untuk secara resmi mengakhiri konflik, menghasilkan salah satu perjanjian damai yang paling awal diketahui dalam sejarah manusia dan yang tertua dengan dokumentasi yang masih ada.

Selain itu, Nefertari, istri Ramses II terus melakukan korespondensi dengan Ratu Puduhepa, istri ?attušili.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Joseph Priestley, Pendeta yang Jadi Ilmuwan Penemu Oksigen

Gedung dan Monumen

Bahkan, lebih dari ekspedisi militernya, masa pemerintahan Ramses ditentukan oleh obsesinya terhadap bangunan.

Ibu kota barunya, Pi-Ramesses, menampilkan banyak kuil besar dan kompleks istana yang luas. Selama masa pemerintahannya, dia melakukan lebih banyak pembangunan dari pada para pendahulunya.

Selain ibu kota baru, warisan Ramses II yang paling abadi adalah kompleks kuil yang sangat besar, dijuluki Ramesseum oleh Egiptologi Jean-François Champollion pada 1829.

Kompleks itu termasuk halaman besar, patung Ramses yang sangat besar, dan pemandangan yang mewakili kemenangan terbesar pasukannya serta dirinya ditemani beberapa dewa.

Saat ini, 39 dari 48 tiang asli masih berdiri, tetapi sebagian besar sisa kuil dan tugu-tugu tersebut telah lama hilang.

Ketika Nefertari meninggal, kira-kira 24 tahun setelah pemerintahan Ramses, dia dimakamkan di sebuah makam besar layaknya untuk ratu.

Lukisan dinding di dalam bangunan, yang menggambarkan langit, para dewa , dan presentasi Nefertari terhadap para dewa, dianggap sebagai pencapaian paling indah dalam seni di Mesir kuno.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com