Gerakan militernya meluas ke daerah-daerah yang sebelumnya dikuasai oleh orang Het di Suriah.
Gerakan ke Suriah adalah salah satu poin kunci dari awal pemerintahan Ramses.
Sekitar 1274 SM, Ramses bertempur di Suriah melawan orang Het dengan dua tujuan, yaitu memperluas perbatasan Mesir, dan meniru kemenangan ayahnya di Kadesh, sekitar 10 tahun sebelumnya.
Meskipun pasukan Mesir kalah jumlah, ia mampu melakukan serangan balik dan memaksa orang Het kembali ke kota.
Namun, Ramses menyadari tentaranya tidak dapat bertahan dari jenis pengepungan untuk menjatuhkan kota, jadi dia kembali ke Mesir, di mana dia membangun ibu kota baru, Pi-Ramesses.
Namun, beberapa tahun kemudian, Ramses dapat kembali ke Suriah yang dikuasai orang Het dan akhirnya mendesak mereka lebih jauh ke utara. Itu suatu prestasi yang belum pernah dilakukan firaun manapun selama lebih dari satu abad.
Selain melawan orang Het di Suriah, Ramses memimpin upaya gerakan militer di wilayah lain.
Dia menghabiskan beberapa waktu, bersama putra-putranya, dalam aksi militer di Nubia, yang telah ditaklukkan dan dijajah oleh Mesir beberapa abad sebelumnya, tetapi terus berkonflik.
Dalam peristiwa yang mengejutkan, Mesir benar-benar menjadi tempat perlindungan bagi raja Het yang digulingkan, Mursili III.
Ketika pamannya, raja baru ?attušili III menuntut ekstradisi Mursili, Ramses menyangkal semua pengetahuan tentang kehadiran Mursili di Mesir.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.