Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pelarian Orang Yahudi Iran via Pakistan

Kompas.com - 30/01/2024, 12:50 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

IRAN menyerukan agar Israel dihapuskan dari muka bumi. Namun pemerintah Iran mengizinkan ribuan orang Yahudi tinggal dan beribadah dengan damai di negara itu. Saat ini, Iran merupakan rumah bagi populasi Yahudi terbesar di Timur Tengah, di luar Israel.

Sebelum Revolusi Islam Iran tahun 1979, jumlah orang Yahudi di negara itu sekitar 100.000 hingga 150.000 orang. Itu menurut data Komite Yahudi Teheran, sebuah kelompok yang melakukkan lobi untuk kepentingan orang Yahudi Iran. Beberapa bulan setelah jatuhnya Mohammad Reza Shah Pahlavi, raja terakhir Iran, banyak orang Yahudi melarikan diri ke Israel dan Amerika Serikat.

Pelarian orang-orang Yahudi itu sebagian dipicu oleh eksekusi terhadap Habib Elghanian. Elghanian merupakan salah satu pengusaha dan seorang filantropi Yahudi terkemuka di Iran saat itu. Dia juga memimpin Komite Yahudi Teheran dan memiliki hubungan dengan Shah yang digulingkan.

Baca juga: Kontroversi di Balik Kebencian Hitler kepada Orang Yahudi

Elghanian kemudian dibunuh di depan regu tembak setelah dituduh oleh kelompok revolusioner Islam Iran sebagai mata-mata dan penggalang dana untuk Israel.

Orang Yahudi Menghilang di Iran, Muncul Kembali di Pakistan

Meir Javedanfar, seorang Yahudi Iran yang kini jadi pengajar politik Iran di Universitas Reichman di Israel menuliskan kisah tentang pelarian orang-orang Yahudi Iran pada tahun 1980-an itu di situs lembaga non profit Middle East Institute (mei.edu) pada 28 Desember lalu.

Dia mengisahkan, setiap kali ada teman sekolahnya di sebuah sekolah menengah atas Yahudi di Teheran tidak hadir sehari saja, dia dan teman-temanya akan saling menanyakan apakah teman yang tidak hadir itu sedang sakit atau sudah pergi? Jika teman itu tidak muncul beberapa hari, mereka akan tahu bahwa teman itu telah “pergi”.

Saat itu pertengahan tahun 1980-an. Iran sedang berperang melawan Irak.

Javedanfar mengatakan, dia dan teman seusainya menyaksikan teman-teman mereka mendadak hilang tetapi muncul kembali enam bulan kemudian di Eropa, Amerika, atau Israel. Orang-orang itu pergi melalui sebuah operasi penyelundupan canggih yang membawa mereka ke luar dari Iran dan masuk ke Pakistan.

Dia ingat, ada beberapa cara untuk kabur. Salah satunya adalah menungu panggilan telepon dari Sokhnut – Badan Yahudi di Israel – yang menanyakan apakah Anda siap “untuk pernikahan”.

Anak-anak Yahudi ketika itu diberitahu bahwa jika mereka mendengar kalimat yang merupakan kode itu saat menerima telepon, mereka harus segera memberi tahu orangtuanya dan biarkan orangtua mereka berbicara di telepon.

"Saya ingat, kami menerima telepon pada musim panas tahun 1985. Saat itu hari Jumat dan orang tua saya sedang tidur siang sebelum Sabat. Setelah saya mengangkat telepon dan bertukar salam seperti biasa, penelepon menanyakan pertanyaan kode itu kepada saya. Saya berlari menemui ayah saya dan memberi tahu dia. Dia mengangkat telepon dan memberi tahu si penelepon bahwa kami belum siap," tulis Javedanfar.

Baca juga: Arkeolog Temukan Toilet Berusia 800 Tahun, Ungkap Orang Yahudi Inggris Tidak Makan Babi

Itu bukan satu-satunya cara. Cara lain adalah melalui orang-orang dalam komunitas Yahudi yang bisa mengatur penyelundupan. Orang-orang itu akan menghubungi jaringannnya di Provinsi Sistan dan Baluchistan, Iran, yang berbatasan dengan Pakistan. Dari sana, orang-orang itu diselundupkan, secara perorangan atau bahkan satu keluarga, melintasi perbatasan ke Pakistan.

Operasi tersebut tidak selalu berhasil. Penjaga perbatasan Iran, dalam beberapa kasus, menembak mobil yang membawa mereka. Penjaga perbatasan mengira mereka penyelundup. Ada yang tewas, ada yang ditangkap dan dipenjarakan untuk sementara waktu dan kemudian dibebaskan.

Dalam kebanyakan kasus, para pelarian itu mencoba peruntungannya beberapa kali, baru akhirnya berhasil.

Belakangan terungkap bahwa dinas rahasia Israel, Mossad, berada di balik operasi tersebut. Hal itu tentu tidak mengejutkan, Mossad telah melakukan banyak operasi untuk menyelamatkan orang Yahudi diaspora selama bertahun-tahun. Salah satu contohnya adalah Operasi Musa pada pertengahan tahun 1980-an untuk menyelamatkan orang Yahudi di Ethiopia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com