Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Nasib Donald Trump Selanjutnya Setelah Dinyatakan Bersalah?

Kompas.com - 03/06/2024, 09:02 WIB
Paramita Amaranggana,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Sumber BBC,AP News

PADA Kamis (30/5/2024), mantanPresiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, resmi dinyatakan bersalah atas semua 34 dakwaan terkait kasus uang tutup mulut. Trump dengan demikian akan menjadi mantan presiden AS pertama yang dihukum karena tindak pidana dan kandidat partai besar pertama yang mencalonkan diri sebagai pelaku tindak kriminal.

Saat putusan dibacakan di pengadilan, Trump hanya duduk dengan wajah datar. Sementara itu,  sorak sorai terdengar dari jalanan di luar gedung pengadilan.

“Ini adalah persidangan yang curang dan memalukan,” kata Trump yang marah kepada wartawan setelah meninggalkan ruang sidang. “Putusan yang sebenarnya akan dijatuhkan pada tanggal 5 November oleh rakyat. Mereka tahu apa yang terjadi, dan semua orang tahu apa yang terjadi di sini,” tambah Trump, mengacu pada pemilihan umum November mendatang.

Baca juga: Stormy Daniels Komentari Vonis Trump: Dia Harus Dipenjara

Trump akan terlebih dahulu melalui banding dan menunggu vonis pada tanggal 11 Juli. Meski begitu, posisinya sebagai salah satu calon presiden AS dalam pemilu mendatang dinyatakan tak akan terdampak.

Trump Masih Bisa Maju Menjadi Presiden

Konstitusi AS menetapkan persyaratan kelayakan yang relatif sedikit bagi kandidat presiden: berusia minimal 35 tahun, menjadi warga negara AS yang “lahir di AS”, dan telah tinggal di AS selama minimal 14 tahun. Tidak ada aturan yang menghalangi kandidat dengan catatan kriminal. Dengan begitu, Trump masih bisa saja maju menjadi kandidat presiden dalam pemilu mendatang.

Meski begitu, vonis bersalah ini mungkin saja akan memengaruhi pemilihan presiden. Sebuah jajak pendapat dari Bloomberg dan Morning Consult awal tahun ini menemukan bahwa 53 persen pemilih di negara bagian yang menjadi penentu akan menolak untuk memilih Trump jika ia dinyatakan bersalah.

Sebuah jajak pendapat lain dari Universitas Quinnipiac bulan ini menunjukkan bahwa enam persen pemilih Trump cenderung tidak akan memilihnya.

Apa yang Terjadi pada Trump Sekarang?

Trump akan terus mempertahankan status bebas dengan jaminannya, bahkan sesudah dirinya resmi dinyatakan bersalah. Trump sebaliknya akan kembali ke pengadilan tanggal 11 Juli mendatang untuk sidang vonis. Dalam persidangan itu, hakim akan mempertimbangkan beberapa faktor sebelum menjatuhkan hukuman.

 

Hukuman yang akan dijatuhkan dapat berupa denda, masa percobaan atau pengawasan, atau mungkin hukuman penjara.

Trump yang menyebut putusan tersebut sebagai “aib” hampir pasti akan mengajukan banding atas putusan bersalah tersebut. Proses banding itu sendiri bisa memakan waktu selama berbulan-bulan bahkan lebih lama.

Baca juga: Kata Trump Usai Dinyatakan Bersalah dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Tim hukum Trump akan menghadapi Divisi Banding di Manhattan, dan mungkin Pengadilan Banding. Ini berarti bahwa bahkan setelah dijatuhi hukuman sekalipun, Trump tidak mungkin akan meninggalkan pengadilan dengan borgol. Trump diharapkan akan tetap bebas dengan jaminan sampai saat nanti ia mengajukan banding.

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi sentral kasus pidana yang menjerat Donald Trump.REUTERS via VOA INDONESIA Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi sentral kasus pidana yang menjerat Donald Trump.
Apa yang Akan Menjadi Alasan Bandingnya?

Bukti yang diberikan Stormy Daniels, yang menjadi inti dari kasus tutup mulut Trump dapat menjadi salah satu alasan banding.

“Tingkat detail yang diberikan (oleh Daniels) sebenarnya tidak diperlukan untuk menceritakan kisah tersebut,” kata Anna Cominsky, profesor di Sekolah Hukum New York.

 

“Di satu sisi, detailnya membuatnya kredibel dan sebagai jaksa, Anda ingin memberikan detail yang cukup sehingga juri percaya apa yang dia katakan. Di sisi lain, ada batasan, di mana hal itu bisa menjadi tidak relevan dan merugikan.”

Selain itu, strategi hukum baru dan tidak biasa yang digunakan Jaksa Distrik dalam menangani kasus ini juga dapat menjadi dasar untuk banding. Memalsukan catatan bisnis merupakan pelanggaran ringan di New York, namun Trump menghadapi tuntutan pidana yang lebih serius karena dugaan kejahatan kedua, yaitu upaya ilegal untuk memengaruhi pemilu tahun 2016.

Jaksa menuduh bahwa pelanggaran undang-undang pemilihan federal dan negara bagian, bersamaan dengan penipuan pajak, adalah bagian dari kasus Trump. Tetapi, mereka tidak menjelaskannya kepada juri secara detail pelanggaran mana yang dilanggar.

Pakar hukum mengatakan, pertanyaan seputar cakupan dan penerapan hukum federal merupakan hal-hal yang dapat dijadikan dasar banding. Terlebih lagi, jaksa negara bagian sebelumnya juga belum pernah mengajukan tuntutan pidana federal yang tidak didakwakan. Ada juga pertanyaan apakah Jaksa Distrik Manhattan memiliki yurisdiksi untuk melakukan hal tersebut.

Mungkinkah Trump Dipenjara?

Ada kemungkinan sangat kecil bahwa Trump akan menjalani hukuman penjara. Seluruh 34 dakwaan yang dijatuhi kepada Trump masuk ke dalam kategori tindak pidana kelas E di New York, yang berarti merupakan tindak pidana tingkat terendah di negara bagian tersebut. Setiap dakwaan itu memiliki hukuman maksimal empat tahun.

Namun, ada kemungkinan hakim akan memilih hukuman yang lebih ringan karena mempertimbangkan beberapa hal seperti usia Trump, tak adanya hukuman yang dijalani sebelum ini, dan fakta bahwa dakwaan ini melibatkan kejahatan tanpa kekerasan.

Ada pula kemungkinan bahwa hakim akan mempertimbangkan sifat kasus tersebut yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan begitu, hakim kemungkinan besar akan menghindari menempatkan Trump di balik jeruji besi.

Baca juga: Kata Trump Usai Dinyatakan Bersalah dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Bisakah Trump Ikut Pemilu?

Trump kemungkinan besar akan tetap dapat memberikan suara pada musim gugur nanti. Berdasarkan hukum di tempat tinggal Trump, Florida, seseorang yang dihukum karena tindak pidana berat di negara bagian lain hanya akan dianggap tidak memenuhi syarat untuk memberikan suara “jika hukuman tersebut membuat orang terkait tidak memenuhi syarat untuk memberikan suara di negara bagian tempat orang itu dihukum.”

 

Trump dihukum di New York, tempat di mana para pelaku tindak pidana diizinkan untuk memberikan suara selama mereka tidak sedang dipenjara. Jika sampai tanggal 5 November Trump tidak dipenjara, Trump seharusnya masih memenuhi syarat untuk memberikan suara.

Jika Trump Jadi Presiden, Bisakah Dia Mengampuni Dirinya?

Presiden dapat mengeluarkan pengampunan bagi mereka yang telah melakukan pelanggaran federal. Namun, kasus uang tutup mulut Trump merupakan masalah negara bagian New York, yang berarti Trump tidak akan mampu mengampuni dirinya sendiri bahkan ketika dia menjadi presiden kembali.

Hal yang sama berlaku untuk kasus Trump di Georgia, di mana dia dituduh telah melakukan konspirasi kriminal untuk membatalkan kekalahannya dalam pemilu tahun 2020. Kasus tersebut hingga saat ini masih berada dalam proses banding.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com