Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kompas.com - 18/04/2024, 10:45 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Hamas dulunya mengandalkan bahan-bahan seperti pupuk dan gula bubuk untuk membuat roket. Namun sejak tahun 2007, Israel memberlakukan blokade ketat, membatasi impor barang-barang, termasuk peralatan elektronik dan komputer, yang dapat digunakan untuk membuat senjata. Blokade itu dan penertiban terhadap terowongan yang dipakai untuk penyelundupan barang menuju dan keluar Gaza memaksa Hamas menjadi lebih kreatif.

Kemampuan manufakturnya sekarang cukup canggih untuk membuat hulu ledak bom yang beratnya mencapai 907 kg, untuk mendapatkan bahan peledak, dan menggunakannya kembali.

Baca juga: Seberapa Dekat Israel Singkirkan Hamas?

“Mereka memiliki industri militer di Gaza. Ada yang berada di atas permukaan tanah, ada yang di bawah tanah, dan mereka mampu memproduksi banyak barang yang mereka butuhkan,” kata Eyal Hulata, yang menjabat sebagai penasihat keamanan nasional Israel dan kepala Dewan Keamanan Nasional sebelum mengundurkan diri tahun lalu.

Seorang pejabat militer Barat mengatakan, sebagian besar bahan peledak yang digunakan Hamas dalam perangnya dengan Israel tampaknya dibuat dengan menggunakan amunisi yang tidak meledak yang diluncurkan Israel. Salah satu contohnya, kata pejabat itu, adalah jebakan berbahan peledak yang menewaskan 10 tentara Israel pada Desember lalu.

Sayap militer Hamas, Brigade Qassam, telah memamerkan kemampuan manufakturnya selama bertahun-tahun. Setelah perang dengan Israel tahun 2014, mereka membentuk tim teknik untuk mengumpulkan amunisi yang belum meledak seperti peluru howitzer dan bom MK-84 buatan AS.

Tim-tim itu bekerja sama dengan unit penjinak bom milik polisi, agar masyarakat dapat kembali ke rumah mereka dengan selamat. Mereka juga membantu Hamas bersiap menghadapi perang berikutnya.

“Strategi kami bertujuan untuk memanfaatkan kembali benda-benda ini, mengubah krisis ini menjadi sebuah peluang,” kata seorang komandan Brigade Qassam kepada Al Jazeera tahun 2020. Cabang media Qassam dalam beberapa tahun terakhir merilis video yang menunjukkan dengan tepat apa yang mereka lakukan: menggergaji hulu ledak, mengambil bahan peledak – biasanya berupa bubuk –, dan melelehkannya untuk digunakan kembali.

Tentu saja, semua itu tidak terjadi dalam semalam. Untuk menembakkan amunisi sebanyak yang mereka lakukan pada 7 Oktober lalu berarti Hamas telah membangun persenjataannya, baik melalui penyelundupan maupun manufaktur, dalam jangka panjang, kata Aaron Pilkington, seorang analis Angkatan Udara AS untuk urusan Timur Tengah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Internasional
Siapa Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter?

Siapa Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter?

Internasional
Hubungan Israel-Mesir Memburuk Setelah Israel Duduki Perbatasan Rafah

Hubungan Israel-Mesir Memburuk Setelah Israel Duduki Perbatasan Rafah

Internasional
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Internasional
Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Internasional
Praktik 'Deepfake' di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Praktik "Deepfake" di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Internasional
Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Internasional
Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com